Tape Merupakan makanan tradisional yang digemari oleh berbagai macam kalangan masyarakat dansudah menjadi kearifan lokal di Indonesia misalkan peuyem yang berasal dari bandung dan sudah menjadi iconkota tersebut. Sebagian besar tape dibuat dengan bahan baku dari singkong dan ketan. Tetapi makanan tape inidianggap sebelah mata karena tape belum diketahui manfaat dari tape tersebut dan belum terbukti secara empiris.kemajuan di bidang teknologi pangan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan biji nangka secara optimal.Biji nangka selama ini menjadi limbah di beberapa kalangan masyarakat sehingga biji nangka ini dapat diolahmenjadi tape. Biji nangka mempunyai kandungan kimia yaitu karbohidrat dan protein. Daun kelor mempunyaikandungan kimia yaitu flavonoid, vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat untuk obat diabetes. Sehinggapeneliti tertarik untuk mengembangkan makanan tape dengan berbahan baku biji buah nangka (beton)dikombinasikan dengan daun kelor sehingga bermanfaat untuk kesehatan. Tujuan : Menciptakan danmengembangkan produk kearifan lokal Indonesia terhadap makanan tape dengan berbahan baku biji nangkayang dikombinasikan dengan daun kelor sebagai obat antidiabetes dibuktikan secara empiris. Metode penelitianeksperimental pre-post test control group design loboratories. Penelitian ini mempunyai TKT (Tingkat KesiapanTeknologi) tingkat 3 karena masih dalam tahapan pengembangan secara laboratorium dan siap menuju ke TKTlebih tinggi dan siap untuk menuju ke prototipe. Hasil : Tape biji nangka memiliki tekstur semi padat, aromatikdan rasa manis.Kesimpulan : Biji nangka bisa diolah menjadi makanan tape dan memiliki tekstur yang semipadat, aromatis dan rasanya manis serta memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu 5,57% dan dapatbermanfaat sebagai obat Diabetes Melitus tipe 2.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019