This study aims to describe the construction of memory and trauma in Ramayda Akmal’s Jatisaba using memory and trauma perspectives. This research went through four stages. Those are determining the material (source of data) and the formal object of the research, collecting data, analyzing data, and conclusions. Ramayda Akmal’s Jatisaba is the source of data. Meanwhile, memory and trauma are determined as the formal object of research. In collecting data, an intensive reading process is the next step for understanding the elements of the story. Then classifying words, phrases, sentences, and paragraphs based on the concepts of a traumatic event, loss, and melancholy. All the data were analyzed through memory and trauma concepts. The results of the analysis show that, first, the memory constructed in the Jatisaba is related to traumatic memories triggered by a sense of homelessness and traumatic events when Mae became a migrant worker. Second, Mae becomes a traumatic subject (melancholia). Third, Gao becomes a reconstruction of “undeniably home” for Mae’s soul. Fourth, the reconstruction of memory in Jatisaba is an effort to complement the author's longing for a homeland.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konstruksi memori dan trauma dalam Jatisaba karya Ramayda Akmal dengan menggunakan perspektif memori dan trauma. Penelitian ini melalui empat tahapan, antara lain penentuan objek material (sumber data) dan objek formal penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan simpulan. Novel Jatisaba karya Ramayda Akmal adalah objek material (sumber data). Sedangkan memori dan trauma merupakan objek formal penelitian. Dalam pengumpulan data, proses membaca intensif merupakan langkah selanjutnya untuk memahami unsur-unsur cerita. Kemudian, pengklasifikasian kata, frasa, kalimat, dan paragraf berdasarkan konsep peristiwa traumatis (traumatic event), kehilangan, dan melankolis. Data dianalisis melalui konsep memori dan trauma. Hasil analisis menunjukkan bahwa, pertama, memori pada novel Jatisaba berkaitan dengan memori traumatis yang dipicu oleh rasa kehilangan dan peristiwa traumatis saat Mae menjadi buruh migran. Kedua, Mae merupakan subjek traumatis (melankolia). Ketiga, Gao merupakan rekonstruksi “rumah” bagi jiwa Mae. Keempat, rekonstruksi memori pada novel Jatisaba sebenarnya merupakan upaya pulang pengarang untuk melengkapi kerinduan pada kampung halaman.
Copyrights © 2020