Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui komunikasi pemasaran politik Anies R. Baswedan dan Sandiaga S. Uno dalam pemilu Jakarta tahun 2017 dengan menggunakan teori Marketing Politik Nursal (2004) yang meliputi tiga strategi, yakni: (1) Pemasaran produk politik secara langsung (push political marketing), (2) pemasaran produk politik melalui media massa (pull political marketing), (3) melalui tokoh, kelompok atau organisasi yang berpengaruh (pass political marketing). Metode penelitian ini termasuk kategori deskriptif kualitatif dengan menggunakan paradigma konstruktivisme dan pendekatam studi kasus. Data penelitian diambil dengan interview, pengamatan lapangan serta dokumentasi. Data lapangan yang didapatkan dianalisa menggunakan metode analisis interaktif dari Miles dan Huberman (1984). Hasil penelitian ini menunjukkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menggunakan strategi push political marketing; bertemu konstituen politik secara langsung (blusukan). Pass political marketing; memanfaatkan image dan nama besar tokoh seperti Prabowo, Habib Rizieq dan BJ Habibie dan menggunakan influencer politik. Pull political marketing; fokus pada pembentukan simbol dan image politik meliputi: #Salam Bersama, Salam OK-Oce (simbol politik), Tagline “Maju Kotanya, Bahagia Warganya”, Dresscode Baju Putih Berpeci Hitam (image politik).
Copyrights © 2022