Pasir Stingkai memiliki kandungan batu apung yang tinggi, sehingga terindikasi kurang mememnuhi persyaratan untuk dapat menghasilkan mortar dengan kekuatan yang memenuhi syarat, sehingga masnyarakat atau praktisi bangunan di daerah tersebut menambahkan semen melebih proporsi yang biasa digunakan. Salah satu upaya untuk dapat meningkatkan mutu mortar atau bahan berbasis semen namun dengan tetap memperhatikan penggunaan semen adalah dengan menggunakan abu terbang atau flyash. Salah satu abu yang digunakan adalah abu dari limbah ampas tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasir Stingkai dan kandungan abu dari limbah ampas tebu. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan pengujian agregat halus berdasarkan SNI dan untuk pengujian kandungan abu ampas tebu menggunakan metode XRD dan XRF. Pasir Stingkai memiliki berat lebih ringan dan tergolong halus atau masuk ke Zona 1. Sedangkan untuk kandungan abu ampas tebu yang dibakar memiliki kandungan CaO sebesar 29,37% dan Silika 24,308%.
Copyrights © 2022