Kata ‘al-fathu’ berasal dari Bahasa Arab ‘fataha’ yang berarti kemenangan atau rizki. Dalam Bahasa Indonesia sering diartikan sebagai buka, atau pembuka, yang mana arti tersebut mengacu kepada makna sifat. Adanya penerjemahan sebuah kata ke dalam Bahasa lain sudah tentu menyebabkan distorsi makna, termasuk makna al fathu ini sendiri. Kebanyakan orang hanya akan memahami makna al-fathu ini cukup sebagai makna sifat saja, dan melupakan hakikat makna dari kata serapan tersebut. Kehidupan manusia takkan pernah lepas dari sebuah usaha, yang mana usaha tersebut yang akan mengarahkan pada sebuah pencapaian, atau hasil dari apa yang telah diusahakan. Pada dasarnya, pencapaian tidak semudah yang dibayangkan, banyak sekali tahapan yang harus dipikirkan dan ditata agar setiap individu dapat menuju kepada suatu hal yang kita sebut “pencapaian”. Pun suatu pencapaian akan mudah didapatkan dengan usaha keras dan do’a, entah hasil tersebut berwujud atau hanya sekedar rasa yang dapat kita nikmati setelah jeda waktu yang dibutuhkan. Pada dasarnya seluruh umat manusia khususnya umat islam akan selalu diiringi oleh Allah SWT untuk menggapai suatu kemenangan atau pencapaian tersebut, tergantung seberapa banyak do’a yang dipanjatkan dan seberapa keras usaha yang dikerahkan. Kalimat al-Fathu tertulis sebanyak 8 kali dalam Al-Quran, yang mana jika disandingkan dengan semua kalimat yang ada seluruhnya tertuju kepada satu makna, yaitu kemenangan. Salah satu contoh yang dapat kita ambil adalah waqiah ghazwah khandaq, yang mengandung banyak sekali hikmah kehidupan di dalamnya. Berkat teladan yang Rasulullah SAW contohkan dan ajarkan, persatuan, kegigihan, serta tekad yang kuat yang tertanam dalam tiap diri umat islam, menjadikan kemenangan yang telah dijanjikan terwujud.
Copyrights © 2022