Stunting pada anak di bawah usia lima tahun membutuhkan perhatian khusus karena menghambat efek pada perkembangan fisik, mental dan kognitif anak. Angka stunting dan gizi buruk di Indonesia diperkirakan naik signifikan akibat pandemi Covid-19. Pandemi ini menyebabkan sulitnya pemenuhan gizi anak selama masa tumbuh kembang mereka. Situasi pandemi juga mengakibatkan terhentinya kegiatan pemantauan tumbuh kembang anak di awal kehidupan seperti di Posyandu. Aplikasi Si-Centing Plus dikembangkan untuk penggunaan di Posyandu dimana dapat menggunakan data yang besar untuk dapat membantu skrining stunting untuk digunakan oleh kader, yang dilengkapi dengan profil keluarga yang berhubungan dengan faktor gizi spesifik dan gizi sensitif. Selanjutnya data balita stunting dengan profil keluarga ini dapat dimanfaatkan Pemerintah Desa dalam perencanaan anggaran program penurunan stunting di tingkat Desa melalui rembug stunting Desa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada kader posyandu dan bidan desa penggunaan aplikasi Si-Centing Plus serta untuk memberikan simulasi cara penggunaan data hasil dari aplikasi si centing plus dalam kegiatan rembug stunting desa. Kuesioner kepuasan menghasilkan 60% partisipan yang merasa puas dan 40 % yang merasa sangat puas. Seluruh peserta menyatakan kegiatan ini bermanfaat untuk program penurunan stunting di desa masing-masing. Saran dalam kegiatan ini adanya penambahan alat atau tablet per Posyandu, perlu pendampingan lapangan kepada kader dan juga dilakukan monitoring dan evaluasi pada rembug desa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021