Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin meningkat, banyak ditemukan penemuan baru yang dapat mempermudah kehidupan manusia, salah satunya yaitu situs website. Banyaknya situs website di internet mengakibatkan tingkat keamanannya semakin menurun. Hal tersebut mengakibatkan website menjadi rentan untuk diretas dan diambil alih orang yang tidak bertanggung jawab. Salah satu cara peretas untuk menyerang website adalah dengan mencari direktori web yang memiliki celah keamanan. Serangan tersebut dikenal dengan website directory brute force. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan membandingkan kinerja dari tools Gobuster, FFUF, dan Dirb dengan tujuan menemukan tool yang memiliki kinerja paling baik untuk melakukan serangan web directory brute force dengan target serangan website DVWA. Aspek yang diuji dari ketiga tools tersebut yaitu kecepatan, kemampuan, dan efektivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tool Gobuster memiliki kinerja paling baik jika aspek kecepatan menjadi prioritas, sedangkan tool FFUF menjadi tool dengan kinerja terbaik jika aspek kemampuan yang menjadi prioritas.
Copyrights © 2022