Keterlambatan yang terjadi pada proyek sering kali diakibatkan pada produktifitas pekerjaan yang kurang baik. Dalam menyelesaikan masalah keterlambatan perlu dilakukan percepatan pelaksanaan proyek. Pada penelitian ini dilakukan percepatan menggunakan metode Crashing. Pada metode Crashing dilakukannya percepatan hanya pada pekerjaan yang berada di jalur kritis. Percepatan pada proyek Pembangunan Rumah Susun TOD Pondok-Cina dilakukan dengan 2 alternatif, yaitu penerapan sistem shift dan penambahan jumlah tenaga kerja. Pada alternatif pertama yaitu penerapan sistem Shift terjadi percepatan durasi sebesar 54,20% dari 203 hari menjadi 95 hari dengan penambahan Anggaran langsung sebesar 13,07% yaitu Rp 7.453.049.381 dengan Anggaran proyek menjadi Rp 63.538.632.389,00. Sedangkan pada alternatif kedua yaitu penambahan jumlah tenaga kerja terjadi percepatan durasi sebesar 20,69% dari 203 hari menjadi 161 hari dengan penambahan Anggaran langsung sebesar 2,58% yaitu Rp 1.469.522.727,00 dengan Anggaran proyek menjadi Rp 58.116.727.413,00. Dalam pelaksanaan percepatan proyek faktor tenaga kerja, bahan, lokasi dan lingkungan, perencanaan dan penjadwalan, manajerial, peralatan, metode dan teknologi, kesesuaian upah, motivasi, dan keselamatan kerja merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi percepatan pelaksanaan proyek. Pada proyek Pembangunan Rumah Susun TOD Pondok-Cina didapatkan Pengalaman Kerja para pekerja pada proyek menjadi faktor utama terjadinya percepatan pada proyek. Sedangkan metode desain yang digunakan dan metode yang digunakan proyek berada pada posisi ke-2 dan 3.
Copyrights © 2022