Penggunaan produk obat yang wajar termasuk ketika pasien menerima produk obat sesuai dengan indikasi penggunaan. Antibiotik merupakan salah satu obat yang harus diperhatikan dalam penggunaannya. Penggunaan antibiotik yang berlebihan dan tidak tepat dapat menyebabkan masalah kekebalan bakteri terhadap antibiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil indikasi yang layak untuk penggunaan antibiotik oral di Puskesmas Driyorejo-Gresik dan Krian Sidoarjo. Metode penelitian adalah observasi deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif. Data penggunaan antibiotik pada tahun 2018 dari bulan Januari sampai Desember 2018 menggunakan teknik simple random sampling. Data yang diperoleh dievaluasi dalam bentuk tabel dan grafik di Microsoft Office Excel. Hasil penelitian didapatkan data jenis antibiotika yang digunakan yaitu berjumlah 12 jenis antibiotika (amoxicillin, ciprofloxacin, cefadroxil, cefixime, clindamisin, metronidazol, eritromisin, thiamphenicol, chloramphenicol, azitromisin, doxyxiclin, cotrimoxsazol). Data kerasionalan indikasi penggunaan antibiotika oral didapatkan antibiotika rasional berjumlah 333 pasien (97%) dan antibiotika tidak rasional berjumlah 10 pasien (3%) pada penggunaan antibiotika cefadroxil untuk demam tifoid, antibiotika thiamphenicol, cefadroxil, amoxicillin untuk sakit kepala (cefalgia), antibiotika cefixime untuk nyeri otot (myalgia), dan antibiotika eritromisin untuk infeksi saluran kencing (gonore). Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan antibiotika rasional pada Puskesmas berjumlah 333 pasien (97%) dan antibiotika tidak rasional berjumlah 10 pasien (3%) penggunaan sesuai dengan terapi empiris.
Copyrights © 2022