Pemberitaan media massa tentang terorisme sering diindetikkan dengan pelaku yang berasal dari pemeluk agama Islam, padahal agama Islam sendiri tidak mengajarkan hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana framing yang dilakukan oleh portal berita vice.com dalam pemberitaan kasus bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya secara hampir bersamaan. Metode penelitian ini menggunakan analisis framing Pan dan Kosicki dengan menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi pemberitaan vice.com selama tiga hari sejak peristiwa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ideologi media vice.com yang menganut punk antirasisme nampak dalam konstruksi pemberitaan, yakni tidak mengaitkan peristiwa tersebut dengan agama yang dianut pelaku. Meski foto keluarga pelaku yang ditampilkan memiliki atribut Islam, namun dalam penjelasannya tidak mengaitkan dengan Islam.
Copyrights © 2022