Jurnal Ledalero
Vol 14, No 1 (2015): Tolak Tipu, Lawan Lupa

HANNAH ARENDT ON “WORLDLESSNESS” AND CRIMES AGAINST HUMANITY

Yosef Keladu Koten (Sejak Tahun 2006 menjadi Dosen Filsafat di STFK Ledalero. Sedang melnjutkan pendidikan S3 pada Universitas San Thomas Filipina)



Article Info

Publish Date
11 Jan 2016

Abstract

Tulisan ini bertujuan menganalisis ide Hannah Arendt, seorang filsuf politik keturunan Yahudi, bahwa kejahatan kemanusiaan tidak terpisahkan dari situasi dunia atau politik yang tidak manusiawi. Arendt menyebut situasi ini dengan istilah worldlessness, kondisi di mana warga negara dirampas hak-hak asasi mereka untuk memperoleh tempat tinggal yang layak, untuk dilindungi oleh negara serta untuk bertindak dan berbicara secara bebas. Menurut Arendt, situasi worldlessness ini berefek ganda karena dalam situasi seperti ini warga negara digiring, di satu pihak, untuk menjadi pelaku kejahatan; dan di lain pihak, menjadi sasaran kejahatan. Contoh konkretnya adalah peristiwa pembataian massal di Auschwitz, di mana Nazi sebagai pelaku dan orang-orang Yahudi sebagai korban. Mereka semua adalah korban dari kebijakan politik tidak manusiawi yang diterapkan oleh Adolf Hitler. Ide Arendt sesungguhnya menantang pemerintah untuk merancang strategi yang menyeluruh dalam mencegah dan mengatasi kejahatan kemanusiaan. Keywords: “Worldlessness”, crimes against humanity, anti-Semitism, imperialism, “rightlessness”.

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

JLe

Publisher

Subject

Arts Humanities Astronomy Economics, Econometrics & Finance Education Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Social Sciences

Description

In accord with the motto of IFTK Ledalero, the institute that publishes this journal, “Diligite Lumen Sapientiae” (“Love Light & Truth”), Jurnal Ledalero: Wacana Iman dan Kebudayaan (Discourse on Faith and Culture) is dedicated to publishing quality articles intended to assis its readers to ...