Kayu gaharu diperdagangan dengan harga jual yang tinggi terutama dengan kandungan minyak (resin) yang tinggi. Untuk mendapatkan minyak dan senyawa aromatik yang terkandung di dalamnya, kayu gaharu diperlakukan dengan mengekstrak minyak terpisah dari kayu. Mitra menanam gaharu sejak 15 tahun yang lalu, merawat dan berhasil melakukan inokulasi pada tanaman gaharu dan mulai memanen. Kayu gaharu yang telah dihasilkan mitra dijual ke pengepul yang kemudian dijual kembali kepada ahli penyulingan minyak di luar pulau. Hal tersebut membuat harga jualnya sangat rendah. Mitra mempunyai keinginan mengolah kayu gaharu menjadi minyak, namun mitra belum menguasai teknologi mengekstrak minyak dari kayu gaharu tersebut. Atas situasi tersebut perlu dilakukan pola pemberian bantuan teknologi kepada mitra. Tujuannya adalah agar nilai ekonomi gaharu meningkat dengan cara mengolah kayu gaharu menjadi minyak gaharu.Teknologi yang akan diterapkan adalah menggunakan teknik distilasi (penyulingan) dengan menggunakan media uap air jenuh. Perancangan peralatan destilasi dilakukan dengan melibatkan mitra agar hasilnya sesuai dengan harapan mitra. Pembuatan peralatan destilasi dilakukan di Laboratorium Produksi Fakultas Teknik. Training pengoperasian peralatan destilasi dilakukan kepada mitra agar mampu mengoperasikan alat dengan benar. Cara merawat peralatan destilasi juga perlu diajarkan kepada mitra agar mesin lebih awet dan kalaupun ada kerusakan mitra dapat segera melakukan perbaikan.Program pengabdian ini berhasil membuat mesin penyuling yang digunakan oleh mitra untuk menyuling minyak gaharu. Mesin yang dibuat mampu memisahkan gaharu dari kayunya dalam bentuk cairan coklat kehitaman. Kegiatan pengabdian ini juga mampu melatih mitra untuk mengoperasikan dan merawat mesin penyuling minyak gaharu.
Copyrights © 2019