Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Sosialisasi Menggagas Pemanfaatan Sumber Air Terbatas Untuk Pertanian Di Dusun Tampes Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara: Potensi I Dewa Gede Jaya Negara; Kadek Wiratama; I Nyoman Merdana
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 2 (2022): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.014 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i2.1572

Abstract

Abstract: Water is a necessity for all living things on this earth, and if there is a limited presence of water, especially on dry land, it will be able to limit all life activities around it. Likewise in the North Lombok Regency area, namely in the Tampes Region, the existence of surface water sources is only found in a few locations with very minimal water potential, while the existing water sources are not used for agriculture so that the existing dry land cannot be cultivated or idle. The existence of water potential around settlements has not been able to be utilized to provide economic value by local residents, due to the limited knowledge of the community. To anticipate global climate change, which will impact on decreasing water availability, residents in this dry area must be prepared by providing counseling. The community must gain insight into this matter, and so that the community is able to establish communication with other related parties to help with the difficulties they face. This service is carried out by conducting socialization about the importance of water resources and dry land to improve the family's economy, socialization is carried out at the field level by involving community leaders and residents around the river. The target of the service is the people who live around the river in Tampes hamlet and community leaders. The aim of this outreach is to increase public knowledge about the use of water sources and dry land for agriculture. The socialization is carried out in a sequence of initial survey activities, field reviews, lectures and discussions, which are carried out at the field level with the community. The result achieved is that the residents around the river have gained knowledge about the benefits of existing river water and understand how to use it, able to make ideas that are proposed to the village to be used as village program
Analisis unjuk kerja motor bensin 4 langkah 1 silinder 100 cc berbahan bakar etanol I Made Mara; I Made Adi Sayoga; I Made Nuarsa; Ida Bagus Alit; Kade Wiratama
Dinamika Teknik Mesin Vol 10, No 1 (2020): Dinamika Teknik Mesin
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.259 KB) | DOI: 10.29303/dtm.v10i1.300

Abstract

In line the population growth, technological developments and the increasing of vehicles, the necessary of fuel is increase. Therefore, the people try to find an alternative fuel that is ethanol as vehicle fuel. To increase the performance and efficiency to use of ethanol fuel in an engine is by varying the ignition timing.This research aimed to investigate the influence of ignition timing to torque, power and specific fuel consumption effective (SFCe) with 96% ethanol fuel. in an engine four stroke single cylinder 100 cc Honda Astrea Legenda. The  ignition timing variation are 15˚, 20˚ and 25˚ before TDC and the engine speed are 1500, 2500, 3500, 4500, and 6000 rpm.The results show that the engine has better performance when the engine  running on the  ignition timing is advanced. The highest torque at 20˚ ignition time before TDC 0.868 kgf.m at 6000 rpm, the highest effective power at 20˚ ignition time before TDC of 7.272 ps at 6000 rpm, and the lowest SFCe at 20˚ ignition time before TDC is 0, 08 kg / PS.hour at 6000 rpm.
PENGARUH VARIASI JUMLAH BLADE TERHADAP AERODINAMIK PERFORMAN PADA RANCANGAN KINCIR ANGIN 300 Watt I Made Adi Sayoga; I Kade Wiratama; Made Mara; Agus Dwi Catur
Dinamika Teknik Mesin Vol 4, No 2 (2014): Dinamika Teknik Mesin
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.6 KB) | DOI: 10.29303/dtm.v4i2.59

Abstract

In some areas in Indonesia, such as: the southern part of Sumatra until Nusa Tenggara, wind velocity is large enough to be used as a wind power plant with a range of 5-15 knots of wind speed equivalent 2.5-7.5 m / s. However, wind energy has not yet been developed, there are only a wind power plant with a total capacity of 1.4 GW in Indonesia.  Mostly, instruments wind power is basically intended for European plains wind speed range of 10-30 knots. So that the necessary adjustments for the Indonesian state that smaller wind speed in order to optimize the system work.The purpose of this study was to determine the influence of the number of blades and wind speed on electric power generated by a horizontal axis wind turbine. The type of blade used is arched plate and fitted with a pitch angle of 30o. Key issues to be examined in this study is how the influence of the number of blades (3, 4, and 5 blade) and wind speed (3m / s, 4m / s and 5 m / s) to the performance of horizontal axis wind turbines.These results indicate that the number of blade 5 gives rpm, torque, power and highest Cp compared to the number of blade 3 and 4. Similarly, the wind speed of 5m / s provide better performance on any number of blade. The highest power obtained on the number of blades 5 and wind speed of 5 m / s with an average of 23.775 Watt. The highest Cp values obtained on the number of blades 5 and wind speed of 5 m / s which is an average of 0.4.
MODIFIKASI INSTALASI PENYEDOT DEBU DENGAN PENERAPAN SUDU TIPE AKSIAL UNTUK KERAJINAN KULIT KERANG MUTIARA “YANTO” HANDYCRAFT I Wayan Joniarta; I Kade Wiratama; I Made Adi Sayoga; Nur Kaliwantoro; Pandri Pandiatmi
Jurnal Bakti Nusa Vol. 3 No. 2 (2022): JURNAL BAKTI NUSA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/baktinusa.v3i2.65

Abstract

Mitra kegiatan pengabdian adalah “YANTO“ Handycraft. Permasalahan mitra yaitu penyedot debu kurang maksimal, ketrampilan dalam modifikasi serta perawatan penyedot debu, manfaat dan bahaya debu kulit kerang. Kegiatan ini bertujuan merancang bagian pengisap debu sudu tipe aksial, modifikasi saluran debu dan perawatan. Metodelogi kegiatan dimulai dengan mendesain, pembuatan di bengkel kemudian aplikasi di mitra. Penyuluhan mengenai bahaya dan manfaat debu kulit kerang. Evaluasi kegiatan dengan Skala Lickert. Hasil kegiatan yaitu tim pelaksana telah berhasil memodifikasi saluran penyedot debu dengan aplikasi sudu tipe aksial. Terjadi perubahan tingkat pemahaman dan ketrampilan dalam memodifikasi dan merawat instalasi penyedot debu. Peningkatan terbesar yaitu pemahaman dan ketrampilan dalam modifikasi mesin penyedot debu dari 20% menjadi 64%. Perubahan yang paling kecil adalah pengetahuan dan ketrampilan cara bongkar pasang saluran debu dari 14% menjadi 48%. Berdasarkan personal yang melakukan bahwa Pak Sudiyanto memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang lebih baik dibanding dengan karyawan yang lain dari sebelumnya 28% menjadi 68%.
PENYULUHAN TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI SMA 1 KOTA BIMA i made suartika; hendry sakke tira; I made mara; I kade wiratama; made wijana -
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol 1, No 2 (2019): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.142 KB)

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat di SMA 1 Kota Bima adalah memberikan penyuluhan tentang pemahaman tata cara, model, dan teknologi yang digunakan dalam pengelolaan sampah. Siswa sebagai sumber sampah di sekolah perlu diberikan pemahamam tentang pentingnya pengelolaan sampah. Dengan bertambahnya pemahaman siswa terhadap pengetahuan dan teknologi, diharapkan dapat meningkatkan peran aktif masyarakat (siswa) dalam pengelolaan sampah. Langkah ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi sampah dari sumbernya. Dengan berkurangnya sampah dari sumbernya akan membantu kinerja (efisiensi, efektifitas) pemerintah dalam pengelolaan sampah dan sekaligus dapat meningkatkan kualitas fungsi lingkungan.Metode yang digunakan dalam  kegiatan ini adalah metode penyuluhan. Penyuluhan dilakukan dengan cara mengumpulkan siswa kemudian diberikan ceramah mengenai bahaya dan manfaat sampah, model dan teknologi pengelolaan sampah. Kata Kunci: Sampah, Metode Pengelolaan Sampah, Teknologi Pengelolaan Sampah
Pemanfaatan Kotoran Sapi sebagai Bahan Bakar Biogas di Dusun Gumesa Desa Giri Tembesi Gerung Lombok Barat I Made Adi Sayoga; Kadek Wiratama; I Made Nuarsa; Nurchayati Nurchayati
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol 3, No 1 (2021): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1551.239 KB)

Abstract

ABSTRAK Sebagian besar masyarakat di dusun Gumesa Utara Giri Tembesi  menggantungkan penghidupannya dari beternak sapi. Dari kegiatan mereka ini dihasilkan banyak kotoran sapi sehingga apabila tidak dimanfaatkan dengan baik akan menimbulkan polusi  yang dapat mengganngu kesehatan dan keindahan lingkungan.  Rata rata setiap keluarga mempunyai  ternak 2 sampai 4 ekor sehingga potensi kotoran sapi sebagai sumber energi biomassa sangat menjanjikan.  Dalam kegiatan ini masyarakat diberikan penyuluhan tentang  pemanfaatan biogas sebagai sumber energi pengganti bahan bakar gas. Disamping itu para peternak di ajak bersama sama membuat digester sehingga mereka nantinya bisa membuatnya sendiri di rumah masing masing. Para peternak sapi antusias mengikuti kegiatan ini dan mereka aktif mengikuti kegiatan dan bertanya apabila belum memahami materi yang disampaikan. Demikian pula halnya pada proses pembuatan digester masyarakat sangat antusias karena  mereka memahami manfaat yang sangat besar dari kegiatan ini. Digester yang dibuat mempunyai dimensi diameter 50 cm dan tinggi 1 meter. Letak lubang input lebih tinggi dari lubang output masing2 dengan diameter 4 inci dan 3 inci. Kotoran sapi dan air  di campur dengan perbandingan yang sama di luar dan diaduk hingga rata sebelum dimasukkan ke dalam digester. Digester diisi sebanyak 2/3 dari volume agar ada ruang tempat gas yang terbentuk akibat fermentasi anaerob dalam ruang digester. Gas akan terbentuk setelah 15  hari, produksi gas maksimum pada hari ke 20 dan setelah itu dilakukan pengisian ke digester  setiap hari untuk mendapatkan gas setiap harinya. Sebagian besar peternak sapi yang mengikuti pelatihan ini sangat faham dengan materi yang disampaikan.
Penerapan Mesin Penyuling Pada Pengusaha Kayu Gaharu Agus Dwi Catur; Sugiman Sugiman; Nasmi Herlina Sari; Rudy Sutanto; I Kade Wiratama
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol 1, No 2 (2019): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.495 KB)

Abstract

Kayu gaharu diperdagangan dengan harga jual yang tinggi terutama dengan kandungan minyak (resin) yang tinggi.   Untuk mendapatkan minyak dan senyawa aromatik yang terkandung di dalamnya, kayu gaharu diperlakukan dengan mengekstrak minyak terpisah dari kayu.  Mitra menanam gaharu sejak 15 tahun yang lalu, merawat dan berhasil melakukan inokulasi pada tanaman gaharu dan mulai memanen. Kayu gaharu yang telah dihasilkan mitra dijual ke pengepul yang kemudian dijual kembali kepada ahli penyulingan minyak di luar pulau.  Hal tersebut membuat harga jualnya sangat rendah.  Mitra mempunyai keinginan mengolah kayu gaharu menjadi minyak, namun mitra belum menguasai teknologi mengekstrak minyak dari kayu gaharu tersebut.  Atas situasi tersebut perlu dilakukan pola pemberian bantuan teknologi kepada mitra.  Tujuannya adalah agar nilai ekonomi gaharu meningkat dengan cara mengolah kayu gaharu menjadi minyak gaharu.Teknologi yang akan diterapkan adalah menggunakan teknik distilasi (penyulingan) dengan menggunakan media uap air jenuh.  Perancangan peralatan destilasi dilakukan dengan melibatkan mitra agar hasilnya sesuai dengan harapan mitra.  Pembuatan  peralatan destilasi dilakukan di Laboratorium Produksi Fakultas Teknik.  Training pengoperasian peralatan destilasi dilakukan kepada mitra agar mampu mengoperasikan alat dengan benar.  Cara merawat peralatan destilasi juga perlu diajarkan kepada mitra agar mesin lebih awet dan kalaupun ada kerusakan mitra dapat segera melakukan perbaikan.Program pengabdian ini berhasil membuat mesin penyuling yang digunakan oleh mitra untuk menyuling minyak gaharu.  Mesin yang dibuat mampu memisahkan gaharu dari kayunya dalam bentuk cairan coklat kehitaman.       Kegiatan pengabdian ini juga mampu melatih mitra untuk mengoperasikan dan merawat mesin penyuling minyak gaharu.
REVITALISASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS USAHA KREATIF KERAJINAN KULIT KERANG MUTIARA “CONCHA” HANDYCRAFT Jurnal Pepadu; I Wayan Joniarta; Made Wijana; I Kade Wiratama; I Dewa Ketut Okariawan
Jurnal Pepadu Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Pepadu
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v4i2.2278

Abstract

Revitalisasi penggunaan Alat Pelindung Diri dimaksudkan untuk mengembalikan kesadaran dan kepatuhan karyawan terhadap penggunaan Alat Pelindung diri untuk menunjang Keselamatan dan Kesehatana Kerja. Mitra program adalah UKM Concha Handycraft yang mengolah limbah kulit kerang mutiara menjadi produk asesoris untuk fashion. Permasalahan kesadaran penggunaan APD dan dampkan terhadap peningkatan produkstifitas karyawan. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan dan edukasi serta peragaan penggunaan APD. Analisis Skala Lickert di gunakan untuk melihat perubahan –perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah revitalisasi penggunaan APD. Peningkatan produktifitas karyawan di analisa menggunakan perbandingan jumlah produksi sebelum dan sesudah kegiatan revitalisasi. Kegiatan Pengabdian ini sudah memberikan edukasi kepada karyawan tentang pentingnya penggunan APD untuk mendukung Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kecukupan jumlah APD di mitra UKM sudah teratasi dengan dibantu melalui bantuan pengadaan APD. Kesadaran menggunakan APD sebelum memulai pekerjaan, dapat dilihat untuk semua karyawan yang bekerja di Concha Handycraft dengan rata-rata peningkatan sebesar 48.80%. Tertinggi dalam menggunakan Sarung tangan yaitu 68 %, dan yang terendah adalah peningkatan kesadaran menggunakan clemek (Apron), sebesar 32.00 %. Perubahan-perubahan yang terjadi pada karyawan ke arah yang lebih baik akan mampu mendorong adanya peningkatan produktifitas usaha. Untuk melihat perubahan produktifitas karyawan setelah penggunaan APD terjadi perubahan kapasitas produk yang bisa di hasilkan perbulan. Kapasitas produksi memang berbeda-beda, menyesuaikan juga dengan permintaan pasar untuk setiap produk, terjadi peningkatan produkstifitas karyawan rata-rata 16,7 %.
PENYULUHAN TENTANG IRIGASI TETES I Dewa Gede Jaya Negara; Kadek Wiratama; I Nyoman Merdana; Anid Supriyadi; I Wayan Yasa
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.13906

Abstract

Abstrak: Desa Selengan merupakan salah satu lokasi lahan kering yang ada di Lombok Utara, yang mana mata pencaharian masyarakatnya sebagai petani, buruh dan pelaut. Lokasi ini memiliki potensi pertanian lahan kering yang produktif, akan tetapi masyarakat belum dapat dimanfaatkan lahan dan air yang ada secara optimal untuk pertanian. Cara irigasi tanaman masyarakat yang masih boros serta tidak banyak lahan yang dapat digunakan untuk usahatani, sehingga perlu diberikan penyuluhan agar air yang sedikit dan lahan yang ada dapat dimanfaatkan dengan efisien sehingga dapat memberikan hasil sampai panen. Oleh karena itu untuk meningkatkan pemanfaatan lahan kering dan efisien air irigasi, maka masyarakat perlu diberi pengetahuan irigasi tetes yang efisien. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang irigasi tetes dengan penyuluhan, untuk membantu kegiatan pertanian di lahan kering. Penyuluhan ini dilakukan dengan tahapan survey lapangan, pelaksanaan penyuluhan, diskusi dan tanya jawab serta evaluasi kegiatan. Kegiatan ini telah berhasil memberikan pengetahuan sebesar 60% dari peserta yang hadir 19 orang peserta dan sudah memahami manfaat irigasi pada tanaman dan penggunaan irigasi tetes. Peserta pengabdian masih memerlukan keterampilan dalam menggunakan irigasi tetes melalui uji langsung di lapangan.Abstract: Selengan Village is one of the dry land locations in North Lombok, where the people's livelihoods are farmers, laborers and sailors. This location have potential for productive dry land agriculture, but the community has not been able to optimally utilize the existing land and water for agriculture. This method of irrigating community crops is still wasteful and there is not much land that can be used for farming, so counseling needs to be given so that little water and available land can be used efficiently so that it can produce up to harvest. Therefore, to increase the utilization of dry land and irrigation water efficiency, the community needs to be given knowledge of efficient drip irrigation. This service aims to increase public knowledge about drip irrigation with counseling, to help agricultural activities on dry land. This counseling is carried out with the stages of field surveys, implementation of counseling, discussions and questions and answers as well as evaluation of activities. This activity has succeeded in providing knowledge of 60% of the participants who attended 19 participants and already understood the benefits of irrigation on plants and the use of drip irrigation. Service participants still need skills in using drip irrigation through direct tests in the field.  
PENINGKATAN KESADARAN AKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MELALUI REVITALISASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI UNTUK KARYAWAN KERAJINAN KULIT KERANG MUTIARA “CONCHA” HANDYCRAFT I Wayan Joniarta; Made Wijana; I Kade Wiratama; I Made Nuarsa; I Dewa Okariawan
Jurnal Bakti Nusa Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL BAKTI NUSA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/baktinusa.v4i1.80

Abstract

Concha Handycraft sebagai usaha rintisan anak muda, memproduksi produk kreatif , Usaha ini khusus mengolah limbah-limbah produksi kerajinan kulit kerang.. Bagian proses yang paling banyak menghasilkan debu adalah proses mengupas dan memotongkulit kerang..Permasalahan yang ada yaitu, ketersediaaan alat pelindung diri, kesadaran dalam penggunannya.Metode yang digunakan adalah penyuluhan penggunaan alat pelindung diri, peragaaan penggunaan langsung bekerja dan memberi bantuan untuk pengadaan alat pelindung diri.Hasil pengabdian dikaji secara kuantitatif dengan menggunakan kuisioner  SkalaLikert.Setelah kegiatan pengabdian ini terlaksana maka, sudah adapenyediaan jumlah Alat Pelindung Diri (APD)  secara memadai, bahwa ada peningkatan kecukupan APD untuk semua karyawan yang bekerja di Concha Handycraft  dengan rata-rata sebesar 46.40%. Peningkatan kecukupan APD yang tertinggi adalah pada masker  yaitu 60 %, dan yang terendah adalah peningkatan kecukupan pada penutup kepala (topi) sebesar 32.00 %. Kesadaran menggunakan APD tersebut juga meningkat, untuk semua karyawan yang bekerja di Concha Handycraft  dengan rata-rata sebesar 48.80%. Tertinggi dalam menggunakan Sarung tangan yaitu 68 %, dan yang terendah adalah peningkatan kesadaran menggunakan clemek (Apron), sebesar 32.00 %. Dari segi kenyamanan menggunakan APD bahwa ada peningkatan  untuk semua karyawan yang bekerja di Concha Handycraft  dengan rata-rata sebesar 49,60%. Untuk yang tertinggi pada penggunaan sarung tangan yaitu 60 %, dan yang terkecil adalah penggunaan clemek (Apron), sebesar 40.00 %. Perubahan-perubahan yang terjadi pada karyawan ke arah yang lebih baik akan mampu mendorong adanya peningkatan produktiftas usaha, sehingga bisa berkelanjutan.