Dalam manusia diberikan keunikan, kelebihan dan potensi yang beragam dan berbeda. Setiap peserta didik memiliki keberagaman potensi yang tidak bisa diinformasikan Nadiem Anwar Makarim selaku menteri pendidikan mengemukakan konsep merdeka belajar dalam rangka merespon pluralisme. Selama ini kecerdasan manusia dianggap terlalu sempit, manusia akan dikatakan kecerdasan jika memiliki kecerdasan logis, matematis, sedangkan siswa memiliki berbagai kecerdasan dan tingkat indikator yang berbeda, pada dasarnya semua anak cerdas, namun memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat ditentukan oleh faktor stimulus yang diberikan kepada siswa, salah satunya adalah stimulus yang diberikan oleh sekolah. Untuk saat ini, siswa tidak hanya dituntut untuk menjadi pintar, tetapi berpengetahuan luas dan aktif, dan sejalan dengan tuntutan pendidikan yang semakin kompleks, termasuk kemampuan untuk mengendalikan diri dan memahami emisi mereka sendiri. Dan melihat kebebasan dalam berpikir dan mengembangkan diri serta pengendalian diri adalah dalam konsep merdeka belajar yang sesuai dengan kodrat manusia yang memiliki kecerdasan yang beragam dan unik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa relevan konsep belajar mandiri dengan kecerdasan majemuk, Spiritual quotient, dan Adversity quotient.
Copyrights © 2022