Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang penting dan merupakan penghasil devisa negara yang cukup tinggi. Minyak nilam mempunyai prospek yang cerah karena permintaan untuk bahan baku industri parfum, kosmetik, sabun, dan kebutuhan lainnya terus meningkat. Desa Limpakuwus merupakan salah satu desa di kaki Gunung Slamet di wilayah Kab. Banyumas, Prov. Jawa Tengah dengan luas pertanaman nilam ±340 ha. Petani nilam menjual dalam bentuk daun segar, daun kering atau dalam bentuk minyak nilam. Kendala yang dihadapi adalah produksi yang masih rendah karena teknik budidaya nilam yang kurang memadai dan gangguan penyakit budog dan layu bakteri nilam. Selain itu peralatan penyulingan minyak nilam yang sudah usang menjadikan kuantitas dan kualitas hasil minyak nilam rendah. Metode yang dipakai dari kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) yaitu : 1). Penyuluhan teknik budidaya nilam dan pengendalian penyakit budog dan layu bakteri  2). Demontrasi plot dengan menanam nilam di lahan dengan Corynebacterium dan 3). Pengadaan (pemberian bantuan) alat penyulingan minyak nilam. Tujuan dilaksanakan IbM ini : masyarakat/petani nilam di Desa Limpakuwus dapat mandiri secara ekonomi, lebih sejahtera dan termotivasi untuk menjadi wirausahawan minyak nilam. Target khusus dari kegiatan IbM yaitu petani mempunyai keterampilan yang lebih baik dalam teknik budidaya nilam dan penanggulangan penyakit budog dan layu bakteri pada tanaman nilam sehingga kuantitas dan kualitas hasil nilam meningkat. Dengan pengadaan alat penyulingan minyak nilam yang baru, petani/masyarakat dapat meningkatkan nilai jual berupa minyak nilam yang lebih berkualitas dan akan mendorong munculnya wirausahawan baru penyuling minyak nilam. Kesimpulan : 1). Kegiatan IbM ini cukup efektif bagi petani khususnya di Desa Limpakuwus karena petani dapat secara langsung berdiskusi aktif dan melihat hasil demonstrasi budidaya nilam dan penanggulangan penyakit layu dan budog dengan baik sehingga keterampilan dan wawasannya meningkat. 2) Kegiatan demonstrasi penanaman nilam dapat dihasilkan 693.75 g nilam segar/tanaman (24.98 ton/ha). 3). Pemberian alat penyulingan nilam baru dengan kualitas terbuat dari besi stainless dapat meningkatkan kualitas minyak nilam. 4). Aplikasi Corynebacterium dapat menurunkan intensitas penyakit budog pada tanaman nilam rata-rata dari 7.65% menjadi 6.23%. Selama penanaman nilam tidak dijumpai penyakit layu.Kata Kunci: Nilam, Budog, Layu Bakteri, Alat Penyulingan
Copyrights © 2014