Ada beragam defenisi agama yang dikemukakan oleh para ilmuan Barat sesuai dengan perspektif yang mereka gunakan masing-masing. Secara keilmuan, pada umumnya, agama itu mereka defenisikan dari sudut pandang Ilmu-Ilmu Humaniora, khususnya Ilmu Antropologi Budaya dan Filsafat. Dalam pada itu, agama juga didefenisikan dari sudut pandang Ilmu-Ilmu Sosial, seperti: Ilmu Sosiologi dan Ilmu Psikologi-Spiritualistik. Lalu, secara teoritis, agama mereka defenisikan dari sisi substansi dan fungsinya. Namun, di samping itu, mereka juga memiliki titik persamaan dalam membangun defenisi agama, yaitu: sama-sama menggunakan paradigma antroposentrisme-naturalistik. Artinya, pada umumnya, kalangan ilmuan Barat mendefenisikan agama berbasis pada manifesto keberagamaan secara empirik-fenomenologis dari sisi pemahaman, pengalaman batin, dan praktisnya daripada berbasis pada sumber ajarannya (kitab suci).
Copyrights © 2022