Ichwansyah Tampubolon, Ichwansyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Padangsidimpuan

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

MUHAMMADIYAH DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ISLAM Tampubolon, Ichwansyah
Jurnal at-Taghyir Vol 1, No 1 (2018): Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/taghyir.v1i1.1047

Abstract

AbstractIn perspective of Islamic community empowerment, it can be rised the proposition that Muhammadiyah is really exist as an empowerment organization or development of the Islamic community in contemporary era. It is because of it`s roles and contributions in effort autonomously and progressifly to conduct empowerment or development of the Islamic community in Indonesia, particularly in the area of religious life, education, health, and social by making use of modern Islamic management approach.Key words: Muhammadiyah, Islamic community empowerment, mode of empowerment AbstrakDalam perspektif pemberdayaan komunitas Islam, dapat dikemukakan dalil bahwa Muhammadiyah benar-benar ada sebagai organisasi pemberdayaan atau pengembangan komunitas Islam di era kontemporer. Itu karena peran dan kontribusi dalam upaya secara mandiri dan progresif untuk melakukan pemberdayaan atau pengembangan komunitas Islam di Indonesia, khususnya di bidang kehidupan agama, pendidikan, kesehatan, dan sosial dengan memanfaatkan pendekatan manajemen Islam modern.Kata kunci: Muhammadiyah, pemberdayaan komunitas Islam, mode pemberdayaan
Analisis SWOT dalam Penelitian Manajemen Dakwah Tampubolon, Ichwansyah
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 2, No 1 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Qualitative research on the reality of da'wa management can use one of models of analysis named SWOT analysis. SWOT analysis aims not only to identify both of internal and external factors that can support or inhibit the course of da'wa activities but also to know and measure the strengths, weaknesses, opportunities, and threats faced by the da'wa activities. These preliminary data of da`wa activities are most important to stakeholders who want to provide a scientific recommendation for planning the goals, developments and targets of  da`wa or to applicate da'wa strategies in order to make a positive change of socio-religious life of ummah for the better.
DISKURSUS TEORITIS TENTANG AGAMA (RELIGI) DALAM RAGAM PERSPEKTIF DI KALANGAN ILMUAN BARAT Tampubolon, Ichwansyah
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 7, No 2 (2022): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v7i2.%p

Abstract

Ada beragam defenisi agama yang dikemukakan oleh para ilmuan Barat sesuai dengan perspektif yang mereka gunakan masing-masing. Secara keilmuan, pada umumnya, agama itu mereka defenisikan dari sudut pandang Ilmu-Ilmu Humaniora, khususnya Ilmu Antropologi Budaya dan Filsafat. Dalam pada itu, agama juga didefenisikan dari sudut pandang Ilmu-Ilmu Sosial, seperti: Ilmu Sosiologi dan Ilmu Psikologi-Spiritualistik. Lalu, secara teoritis, agama mereka defenisikan dari sisi substansi dan fungsinya. Namun, di samping itu, mereka juga memiliki titik persamaan dalam membangun defenisi agama, yaitu: sama-sama menggunakan paradigma antroposentrisme-naturalistik. Artinya, pada umumnya, kalangan ilmuan Barat mendefenisikan agama berbasis pada manifesto keberagamaan secara empirik-fenomenologis dari sisi pemahaman, pengalaman batin, dan praktisnya daripada berbasis pada sumber ajarannya (kitab suci).
ETIKA KELUARGA ISLAM: HAK DAN KEWAJIBAN ORANG TUA/ANAK DALAM PERSPEKTIF METAETIKA Studi Terhadap Kitâb Al-Adab dalam Al-Jâmi` Şahĭh Al-Bukhârĭ Tampubolon, Ichwansyah
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 8, No 1 (2023): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v8i1.174-187

Abstract

Artikel ini mengkaji hak dan kewajiban orangtua/anak sebagaimana terdapat dalam Kitâb al-Adab Al-Jâmi` Şahĭh Al-Bukhârĭ ditinjau dari perspektif metaetika dengan menggunakan metode kebahasaan dan logika agama. Secara kebahasaan, terdapat sejumlah kata/istilah etis yang kerap kali digunakan untuk akhlak baik, meliputi: rahmah (kasih sayang), mihnah ahl (memenuhi kebutuhan hidup), du’a (mendoakan), yusammi al-ibn (memberi nama yang baik), birr (kebaikan yang banyak), hasan (baik), memohon izin (ist’dzan), dan silaturrahim (interaksi kekeluargaan). Sedangkan, berkaitan dengan akhlak tercela, meliputi: yaqtul (membunuh) memberi gelar yang tidak pantas (tasmiyah bikunniyah rasul); `uquq (durhaka),  yul`in (melaknat), dan yasubb (caci-maki). Berbagai istilah tentang akhlak yang baik berada dalam medan makna yang sama sebagai hak dan kewajiban orangtua dan anak. Sebaliknya, berbagai istilah tentang akhlak yang buruk berada dalam medan makna yang relatif berdekatan yaitu sama-sama tidak termasuk dalam kategori hak dan kewajiban orangtua maupun anak. Hak dan kewajiban orangtua/anak itu lebih banyak disusun dalam kalimat berjenis deklaratif daripada dalam bentuk imperatif sebagai jawaban atas berbagai pertanyaan etis. Secara logika keagamaan, hal ini menunjukkan bahwa eksistensi hak dan kewajiban orangtua/anak ada secara kognitif-empirik sebagaimana yang dikonfirmasi oleh wahyu (hadis Nabi) dan hal ini juga sekaligus menunjukkan bahwa perbuatan etis sejatinya dilakukan atas kesadaran nurani dan iman tidak mesti atas perintah, paksaan, dan bahkan ancaman
STATUS ONTOLOGIS OBJEK/SUBJEK KAJIAN STUDI KEISLAMAN Tampubolon, Ichwansyah
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 7, No 1 (2022): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v7i1.51-63

Abstract

Studi Keislaman sebagai sebuah disiplin ilmu tentu memiliki objek/subjek kajian tertentu. Sebagai bagian dari Disiplin Studi-Studi Keagamaan (Discipline of Religious Studies ), Studi Keislaman (Islamic Studies) memfokuskan kajiannya pada aspek-aspek keislaman yang terdiri dari dimensi normativitas kewahyuan dan historisitas keberislaman. Secara filosofis, kedua dimensi itu memiliki keunikan dan status ontologisnya masing-masing. Jika dimensi normativitas kewahyuan lebih bercorak realitas spiritual etik, maka dimensi historisitas keberislaman bercorak lebih bercorak realitas rasional-empirik. Namun, dalam pengkajiannya secara komprehensif, kedua dimensi itu sering saling berjalin kelindan. Artinya, realitas normativitas spiritual etik tidak jarang pengkajiannya dikaitkan dengan latar belakang sejarah turunnya wahyu (asbâb al-nuzûl/asbâb al-wurûd), sementara pengkajian aspek realitas rasional-empirik juga tidak terlepas dari latar pemahaman umat Islam terhadap ajaran/doktrin kewahyuan atau prinsip-prinsip ijtihad.  Jadi, secara ontologis, objek/subjek kajian Studi Keislaman itu bercorak komprehensif-multidimensional.  
STUDI DAKWAH MUHAMMADIYAH DALAM PERSPEKTIF MULTI-INTERDISIPLINER Tampubolon, Ichwansyah
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 6, No 2 (2021): AL-MUADDIB : JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL DAN KEISLAMAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v6i2.323-335

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang model studi tentang Dakwah Muhammadiyah secara interdisipliner dan multidisipliner. Kedua perspektif itu menaruh perhatian kajiannya pada aspek agen/pelaku, kegiatan (termasuk di dalamnya proses pelaksanaan, materi, metode, strategi dakwah), orientasi, dan sarana/prasarana dakwah Muhammadiyah. Berbagai dimensi ontologis dakwah ini dapat dikaji melalui berbagai perspektif keilmuan, seperti: Ilmu-ilmu Keislaman, Ilmu-ilmu Sosial, dan Ilmu-ilmu Humaniora. Pengkajian tentang dakwah Muhammadiyah secara utuh dan komprehensif dari berbagai perspektif disiplin ilmu itu tidak saja dapat memperkaya model pengkajian tentang dakwah secara multidisipliner, akan tetapi juga sangat penting dan berguna dalam upaya mengintegrasikan secara kolaboratif wawasan, sudut pandang, dan kualitas hasil kajian tentang dakwah Muhammadiyah, khususnya, dan sekaligus berguna dalam upaya mencarikan solusi yang komprehensif atas kompleksitas persoalan dakwah Muhammadiyah dalam konteks kekinian. Di dalam kedua perspektif itu, tentu saja, terdapat kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan. 
Penanganan Pengungsi Etnis Rohingya di Indonesia: Ditinjau Dari Perspektif Etika Sosial Islam Bercorak Kemaslahatan TAMPUBOLON, ICHWANSYAH
Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa Vol 6, No 2 (2024): Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/taghyir.v6i2.11319

Abstract

This article is aims to describe the handling of refugees in Indonesia, especially in the case of Rohingya refugees from the perspective of Islamic social ethics in a descriptive-normative manner. The study takes the form of library research using a number of written reports in various state documents, online mass media reports, and interviews from television broadcast. Theoretically, the handling of refugees is carried out by referring to the ethical principle of public benefit (al-mashlahah al-`âmmah) by prioritizing humanitarian values and primary needs (al-mashlahah al-dharûriyyah). This is generally seen in terms of fulfilling the basic needs of refugees, especially in relation to the their interests of religion matters, life, and reason. Handling refugees involves cooperation parties between government, local communities and international social institutions. 
KAMPANYE, GRATIFIKASI, DAN POLITIK TRANSAKSIONAL: DITINJAU DARI PERSPEKTIF ETIKA POLITIK ISLAM Tampubolon, Ichwansyah
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 7, No 3 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v7i3.2023.1013-1021

Abstract

Artikel ini membahas realitas kampanye, gratifikasi, dan politik transaksional dalam kehidupan demokrasi di zaman kekinian. Persoalan ini dikaji dari perspektif etika politik Islam dengan menggunakan metode analisis-deskriptif. Kampanye, gratifikasi, dan politik transaksional merupakan bagian dari dinamika kehidupan demokrasi, khususnya berkaitan dengan pemilihan umum. Dalam tataran tertentu, pada prinsipnya, mengurusi persoalan kehidupan politik pemerintahan itu diperbolehkan dan bahkan dipandang sangat penting oleh ajaran Islam. Sebagai suatu bentuk urusan duniawi, sistem politik pemerintahan apapun boleh digunakan selama tidak ada dalil kewahyuan yang melarangnya (al-ashl fi al-asyâ` al-ibâhah illâ ma dalla al-dalil `alâ khilâfih au tahrĭmih). Artinya, urusan sistem politik pemerintahan berhubungan dengan konsensus politik di antara sesama rakyat di suatu negara. Namun, ketika hal itu didasarkan dan dijalankan tidak mengacu pada prinsip-prinsip dasar ajaran Islam, seperti: amanah, kejujuran, profesionalitas, tanggung-jawab, keadilan sosial, dan kemaslahatan umum, maka secara etika normatif dan etika sosial, Islam mengkategorikannya sebagai sikap dan tindakan yang buruk/tercela, sebagaimana pada umumnya terjadi dalam  kasus kampanye, gratifikasi, dan politik transaksional.
STUDI DAKWAH MUHAMMADIYAH DALAM PERSPEKTIF MULTI-INTERDISIPLINER Tampubolon, Ichwansyah
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 6, No 2 (2021): AL-MUADDIB : JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL DAN KEISLAMAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v6i2.323-335

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang model studi tentang Dakwah Muhammadiyah secara interdisipliner dan multidisipliner. Kedua perspektif itu menaruh perhatian kajiannya pada aspek agen/pelaku, kegiatan (termasuk di dalamnya proses pelaksanaan, materi, metode, strategi dakwah), orientasi, dan sarana/prasarana dakwah Muhammadiyah. Berbagai dimensi ontologis dakwah ini dapat dikaji melalui berbagai perspektif keilmuan, seperti: Ilmu-ilmu Keislaman, Ilmu-ilmu Sosial, dan Ilmu-ilmu Humaniora. Pengkajian tentang dakwah Muhammadiyah secara utuh dan komprehensif dari berbagai perspektif disiplin ilmu itu tidak saja dapat memperkaya model pengkajian tentang dakwah secara multidisipliner, akan tetapi juga sangat penting dan berguna dalam upaya mengintegrasikan secara kolaboratif wawasan, sudut pandang, dan kualitas hasil kajian tentang dakwah Muhammadiyah, khususnya, dan sekaligus berguna dalam upaya mencarikan solusi yang komprehensif atas kompleksitas persoalan dakwah Muhammadiyah dalam konteks kekinian. Di dalam kedua perspektif itu, tentu saja, terdapat kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan. 
DISKURSUS TEORITIS TENTANG AGAMA (RELIGI) DALAM RAGAM PERSPEKTIF DI KALANGAN ILMUAN BARAT Tampubolon, Ichwansyah
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 7, No 2 (2022): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v7i2.%p

Abstract

Ada beragam defenisi agama yang dikemukakan oleh para ilmuan Barat sesuai dengan perspektif yang mereka gunakan masing-masing. Secara keilmuan, pada umumnya, agama itu mereka defenisikan dari sudut pandang Ilmu-Ilmu Humaniora, khususnya Ilmu Antropologi Budaya dan Filsafat. Dalam pada itu, agama juga didefenisikan dari sudut pandang Ilmu-Ilmu Sosial, seperti: Ilmu Sosiologi dan Ilmu Psikologi-Spiritualistik. Lalu, secara teoritis, agama mereka defenisikan dari sisi substansi dan fungsinya. Namun, di samping itu, mereka juga memiliki titik persamaan dalam membangun defenisi agama, yaitu: sama-sama menggunakan paradigma antroposentrisme-naturalistik. Artinya, pada umumnya, kalangan ilmuan Barat mendefenisikan agama berbasis pada manifesto keberagamaan secara empirik-fenomenologis dari sisi pemahaman, pengalaman batin, dan praktisnya daripada berbasis pada sumber ajarannya (kitab suci).