Ulat sagu memiliki nama yang beragam dan paling sering ditemui di daerah Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Sumatera yang diperoleh dari batang pohon sagu yang telah tumbang dan sudah membusuk. Tujuan penelitian untuk mengetahui protein ulat sagu dengan metode Kjedhal, Spektro fotometer dan SDS-PAGE. Jenis penelitian dengan melakukan kajian literature dari buku, artikel dan jurnal sepuluh tahun terakhir dari google scholer. Hasil analisis menggunakan metode Kjedhal pada batang berduri sebesar 11,8652% yang tidak berduri sebesar 10,06988%. Penelitian lainnya yang dilakukan di hal mehera maluku utara kadar protein total sebesar 4,0575%. Hasil analisis menggunakan metode spektro fotometri dan SDS dengan pengeringan garam dan tanpa garam menunjukkan ulat sagu control memiliki protein yang lebih besar (4,93 µg/µl) daripada yang diberi perlakukan dan penggaraman konsentrasi 10% (b/b) selama 1 jam tanpa panas pita-pita protein tidak terjadi penurunan atau penipisan secara signifikan. Analisis Pengasapan dengan garam dan tanpa garam menunjukan ulat sagu control lebihbesar (4,93 µg/µl) dibandingkan dengan yang diberi perlakuan dan semakin lama waktu pengasapan maka semakin banyak pita protein yang terdenaturasi dengan berat molekul yang semakin kecil. Pengaruh penggaraman konsentrasi 10 % b/b dan pengasapan terhadap jumlah profil protein ulat sagu cenderung lebih besar dibandingkan pegaruh pengasapan saja.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022