Bali memiliki pesona pantai yang indah dan juga keberagaman budaya yang menarik bagi para wisatawan. Tingginya minat wisatawan dan pesatnya perkembangan infrastruktur harus diiringi dengan adaptasi kawasan yang menyeluruh. Pada kasus Pantai Matahari Terbit, pembangunan infrastruktur dermaga berdampak pada perubahan zonasi kawasan yang mempengaruhi pola pergerakan aktivitas, jalur sirkulasi, parkir dan fasilitas keagamaan. Secara umum kawasan pantai Matahari Terbit merupakan kawasan yang memiliki fungsi beragam yaitu adanya fasilitas adat, wisata, penyeberangan kapal dan juga budaya sehingga keseluruhan aspek tersebut mampu difasilitasi. Pihak mitra yaitu BUPDA bekerja sama dengan tim Universitas Warmadewa untuk merumuskan potensi dan kendala dalam bentuk dokumen rencana induk penataan kawasan atau Masterplan yang bertujuan untuk memberikan gambaran besar arah pengembangan kawasan di masa depan dengan tetap mengindahkan kaidah-kaidah pariwisata yang berkelanjutan. Hasil pembahasan dan diskusi bersama tokoh masyrakat secara partisipatif menemukan beberapa usulan yaitu, perencanaan amphitheater sebagai fasilitas seni budaya, perencanaan gedung wantilan yang berfungsi untuk memfasilitasi aktivitas sosial kemasyarkatan dan pedoman penataan jalan dan pedestrian. Rencana masterplan ini diharapkan mampu menjadi suatu pedoman dalam aspek pembangunan kawasan secara terintegrasi dan bersinergi dengan sektor lain.
Copyrights © 2022