Keywords: Parenting, Military FamilyThis study aims to explain parenting patterns in military families in the Satrad 233 complex, Sukajaya District, Sabang City. This study used a qualitative approach with 8 parents as the research subject. The data were collected by using observation, interview and documentation techniques. The data analysis technique used was descriptive qualitative which is the disclosure of the data as it is through data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that not all military families applied the way of educating in a harsh and authoritarian style. Even though they work as a TNI, in fact, in interacting with their families, they leave military traits and act like fathers in general, namely fathers who are responsible and become examples for their children and wives. There are two types of parenting used by parents in military families, namely democratic and permissive parenting. The results showed that 3 parents in the Radar Unit 233 complex used democratic parenting, in which parents tended to give children the freedom to be creative with good supervision, while 1 other parent applied permissive parenting in which parents often let their children. if you make a mistake and the parents don't set rules for the child so that the child becomes spoiled. The suggestions from the researcher to parents who work as members of the military are expected to be able to maintain a parenting pattern that is considered good and suitable to be applied in the family by always looking at the child's development. Then as parents should apply parenting in accordance with the character of the child. This is because each child has a different character so that the right parenting pattern will form a good child's personality.Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pola asuh orang tua dalam keluarga militer di komplek Satrad 233 Kecamatan Sukajaya Kota Sabang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian orang tua sebanyak 8 orang. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan deskriptif kualitatif yang merupakan pengungkapan data apa adanya melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua keluarga militer menerapkan cara mendidik dengan gaya yang keras dan otoriter. Walaupun berprofesi sebagai seorang TNI nyatanya dalam berinteraksi dengan keluarga mereka meninggalkan sifat-sifat kemiliteran dan berperan seperti ayah pada umumnya, yaitu ayah yang bertanggung jawab serta menjadi contoh bagi anak dan istrinya. Adapun terdapat dua macam pola asuh yang digunakan orang tua dalam keluarga militer yaitu pola asuh demokratis dan permisif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 orang tua di komplek Satuan Radar 233 menggunakan pola asuh demokratis, yang mana orang tua cenderung memberikan kebebasan pada anak untuk berkreasi dengan pengawasan yang baik, sedangkan 1 orang tua yang lain menerapkan pola asuh permisif yang mana orang tua sering membiarkan anak jika melakukan kesalahan dan orang tua tidak menetapkan aturan terhadap anak sehingga anak menjadi manja. Adapun saran dari peneliti kepada orangtua yang bekerja sebagai anggota militer diharapkan dapat mempertahankan pola pengasuhan yang dianggap baik dan cocok diterapkan didalam keluarga dengan selalu melihat perkembangan anak. Kemudian sebagai orangtua sebaiknya menerapkan pola asuh yang sesuai dengan karakter anak. Hal ini dikarenakan setiap anak memiliki karakter yang berbeda sehingga pola pengasuhan yang tepat akan membentuk kepribadian anak yang baik.Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Keluarga Militer
Copyrights © 2022