Kebutuhan proses pemisahan diantara sampah organik dan non-organik dengan tujuan proses 3R (reuse, reduce dan recycle) dapat dikontrol dengan lebih mudah dan berkurangnya sampah tidak produktif menjadi salah satu tujuan dilakukannya penelitian. Berdasarkan observasi, data yang diperoleh dari lapangan dan penelitian sebelumnya akan digunakan Arduino dan NODEMCU sebagai otak dari prototipe yang dibuat. Terdapat 3 sensor utama yaitu Sensor infrared yang berfungsi untuk mendeteksi semua sampah. Output dari sensor akan mengeluarkan tegangan sebesar 5 VDC dengan rentang jarak pembacaan 0-15 cm. Kedua, sensor proximity yang akan mendeteksi material organik dengan output sebesar 5 VDC dengan jarak pembacaan 0-0,5 cm. Ketiga, sensor proximity kapasitif akan mendeteksi sampah non organik dengan output arus yang dihasilkan sebesar 0,97-0,99 mA. Untuk mengetahui berar dari sampah, digunakan sensor load cell dimana selisih yang dihasilkan dari pembacaan load cell yaitu sekitar 2-3 gram. Hal ini dikarenakan dari faktor kalibrasi load cell yang di pilih mendekati dengan berat aslinya. Secara teknis disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan pembacaan sensor akan menjadi 100% jika pembacaan material organik berdasarkan pembacaan dari sensor kapasitif, sedangkan pembacaan material non-organik adalah gabungan dari pembacaan dua sensor yaitu sensor induktif dan infrared yang bekerja sesuai dengan fungsinya. Penerapan IoT disematkan untuk mendapatkan informasi secara real time kondisi dari tempat sampah sehingga dapat memudahkan untuk memonitoring dengan waktu yang fleksibel.
Copyrights © 2022