This study aims to explore the pious concept of religion in the digital era. This research is qualitative research with a concept study approach and uses the methods of data inventory, internal coherence, exploratory, and data analysis in analyzing it. This study found data that the concept of being pious in religion in the Digital Era, namely; first, collaborating on individual and social piety-it is not enough to be good in God's eyes but also to others. Second, making digital media a means of obtaining and disseminating valid religious information. Third, to be critical in religion and not to be trapped by post-truth and its types which are part of intellectual piety. This research is important because it explores the concept of being pious in religion in the Digital Era, and no one has specifically explained the concept of being pious in religion in the Digital Era. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep saleh dalam beragama pada era digital. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi konsep, dan menggunakan metode inventarisasi data, koherensi internal, eksploratif dan analisis terhadap data-data yang ada. Temuan menunjukan bahwa saleh dalam beragama pada Era Digital, pertama, mengelaborasikan kesalehan individual dan sosial—tidak cukup menjadi baik di mata Tuhan namun juga harus baik di mata sesama. Kedua, menjadikan media digital sebagai sarana mendapatkan dan menyebarkan informasi keagamaan yang valid kebenarannya. Ketiga, kritis dalam beragama dan tidak terjebak dengan post-truth dan jenis-jenisnya yang merupakan bagian dari kesalehan intelektual. Penelitian ini penting karena mengeksplorasi konsep saleh dalam beragama pada Era Digital, dan juga belum ditemukan penelitian dan secara spesifik melakukan penjabaran tentang konsep saleh dalam beragama pada Era Digital.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022