Berdasarkan laporan WHO 1,3 juta orang meninggal akibat kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki, pesepeda dan pengendara motor. Perilaku berkendara seseorang tergantung dari bagaimana persepsi berkendara pengendara itu sendiri. Penyebab lain terjadinya kecelakaan lalu lintas dikarenakan kesalahan pengendara seperti melawan arah, menerobos traffict light, menerobos trotoar untuk pejalan kaki dan tidak menggunakan lampu sein saat berbelok atau berpindah. Tingginya angka kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan pengendara itu sendiri membuktikan masih rendahnya persepsi positif tentang keselamatan berkendara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas (beban kerja, kelelahan, stres kerja, kondisi lalu lintas) dengan persepsi safety driving. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Populasi penelitian ini yaitu ‘Komunitas Ojek Online X’ di Kota Semarang. Sampel penelitian ini sebanyak 115 orang pengemudi diambil menggunakan teknik simple random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk googleform. Hasil p-value variabel bebas beban kerja 0,004; kelelahan 0,000; stres kerja 0,000; dan kondisi lalu lintas 0,000 dengan α<0,05.  Terdapat hubungan antara beban kerja, kelelahan, stress kerja, kondisi lalu lintas dengan persepsi safety driving pada pengemudi ojek online. Beban kerja, kelelahan, stres kerja dan kondisi lalu lintas secara simultan memiliki korelasi dengan persepsi safety driving.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022