Manajemen kinerja adalah suatu tindakan berurutan yang diawali dengan suatu perencanaan kinerja, peninjauan kinerja, penilaian kinerja dan evaluasi dalam mengelola sumber daya yang berorientasi pada kinerja dengan menciptakan visi misi dan pendekatan strategis sebagai kekuatan untuk mencapai tujuan oganisasi yang telah ditetapkan. Tujuan manajemen kinerja untuk menciptakan konteks dimana staff bisa bekerja secara produktif dan efektif untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas output mereka. Komponen manajemen kinerja yang diterapkan Dinas Kependudukan dan catataan Sipil Kota Surabaya meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan evaluai akuntabiiltas kinerja internal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan 2 (dua) fokus penelitian yaitu 1) Bagaimana implementasi manajemen kinerja administrasi kependudukan sebagai strategi peningkatan mutu sumber daya manusia pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya, 2) Apa saja faktor penghambat dalam implementasi manajemen kinerja administrasi kependudukan sebagai strategi peningkatan mutu sumber daya manusia pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya. Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi di lokasi penelitian. Aktivitas dalam analisis data yang dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya bersumber komponen manajemen kinerja yang mengcakup perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan review akuntabiitas kinerja sudah terlaksan dengan baik. Hal ini dibuktikan dalam perolehan hasil evaluasi yang mencapai 93,66 yang artianya bahwa manajemen kinerja Disdukcapil Kota Surabaya termasuk kategori AA (memuaskan sekali) serta terdapat 2 faktor penghambat dalam penerapan manajemen yaitu belum menginterpretasikan beberapa elemen evaluasi kinerja, keuntungan menerapkan manajemen kinerja tidak dipahami oleh bawahan karena kurangnya sosialisasi tentang pentingnya praktik tersebut yang dimana penerapan manaejemen kinerja merupakan keberhasilan dari organisasi
Copyrights © 2023