Televisi menjadi media yang tak pernah lepas dari kehidupan dan seolah menjadi sesuatu yang harus selalu ada dalam keseharian manusia modern mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia. Acara televisi mampu menyulap peminatnya untuk ikut dalam acara mulai dari kartun hingga sinetron, dengan sajian semenarik mungkin agar para penontonnya merasa terhibur. Namun, pernahkah kita bayangkan ketika anak-anak yang masih dibawah umur ikut menonton acara televisi yang bukan untuk mereka, apa dapat dipastikan anak-anak akan ikut mencontoh apa yang ada di televisi, sebab mereka adalah peniru terhebat dari apa pun yang dilihat. Artikel ini mencoba mengulas apa yang terjadi pada perilaku anak-anak setelah mereka menyaksikan acara televisi yang tidak seharusnya mereka saksikan. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan pengisian angket. Data yang didapat dianalisis dengan langkah merangkum, menyajikan dan penarikan kesimpulan. Adapun objek penelitian anak-anak berusia 5-11 tahun sebanyak 10 orang anak. Hasil penelitian menggambarkan bahwa sebagian besar (6 orang anak) anak umur 3-5 tahun menghabiskan waktunya untuk menonton televisi selama 3-6 jam perhari, dengan tontonan kartun dan sinetron. Pengaruhnya bagi anak mudah sekali menirukan lagu / dan gerakan yg mereka tonton.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021