Kajian ini membahas salah satu gejala kebahasaan bahasa Bali yaitu mengenai berbagai variasi leksikon dan makna verba ”memasak”. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan pendekatan metabahasa semantik alami untuk mendeskripsikan perbedaan makna pada masing-masing variasi leksikon verba ”memasak” dalam bahasa Bali. Dari hasil analisis, makna variasi leksikon verba “memasak” bahasa Bali dapat dibagi empat bagian: (1) memasak dengan tujuan dan alat tertentu, yaitu: nyakan ‘memasak nasi’, mubuh ‘memasak bubur’, ngesiurin ‘memasak untuk memanaskan makanan’, ngukus ‘memasak dengan menggunakan alat kukus’; (2) memasak dengan menggunakan air, yaitu: ngelablab ‘merebus dalam waktu lama’, ngengseb ‘merebus dalam waktu yang singkat’, nadah ‘merebus untuk mencairkan sesuatu’; (3) memasak dengan menggunakan minyak, yaitu: ngoreng ‘menggoreng dengan menggunakan minyak yang banyak’, numis ‘menggoreng dengan menggunakan minyak yang sedikit; (4) memasak tanpa menggunakan air dan minyak, yaitu: ngenyahnyah ‘menyangrai’, nguling ‘mengguling’, manggang ‘memanggang’, nambus ‘memasak dalam bara api dengan daun’, nunu ‘memasak langsung dalam bara api’.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022