Naturalis : Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Vol. 11 No. 2 (2022)

ANALISIS KEBERLANJUTAN PENANGKARAN BURUNG MURAI BATU (Copysychus Malabaricus) DI KOTA BENGKULU

Andreas Hubri Simatupang (Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu)
Heri Dwi Putranto (Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Jalan WR. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu 38371, Indonesia)
Suharyanto Suharyanto (Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Jalan WR. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu 38371, Indonesia)
Bieng Brata (Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Jl. WR. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu 38371, Indonesia)
Nurmeiliasari Nurmeiliasari (Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Jalan WR. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu 38371, Indonesia)
Dadang Suherman (Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Jalan WR. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu 38371, Indonesia)



Article Info

Publish Date
30 Oct 2022

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi status keberlanjutan dan mengidentifikasi atribut-atribut yang berpengaruh pada penangkaran burung murai batu(Copysychus malabaricus) di Kota Bengkulu. Analisis keberlanjutan dilakukan melalui pendekatan lima dimensi (MDS) Multi Dimensional Scalling yang disebut Rapfish yang hasilnya dinyatakan dalam bentuk indeks dan status keberlanjutan. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa indeks keberlanjutan mencapai kategori kurang berkelanjutan dalam status keberlanjutannya. Dengan nilai MDS kurang berkelanjutan 31,20 akumulasi dari dimensi ekologi berstatus kurang berkelanjutan (33,41), dimensi ekonomi berstatus kurang berkelanjutan (50,53), dimensi sosial dan budaya status kurang berkelanjutan (38,88), dimensi teknologi dan infrastruktur status tidak berkelanjutan (22,23) dan hukum dan kelembagaan status tidak berkelanjutan (10,98) dalam skala berkelanjutan 0-100. Terdapat 25 atribut sensitif dari 46 atribut terhadap indeks dan status keberlanjutan dan 21 atribut pada status baik. Perlu dilakukan intervensi dan perbaikan untuk meningkatkan indeks dan status keberlanjutan.

Copyrights © 2022