Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Utilization of Rumen Mechanical Stimulator as Pseudo Fiber in Ruminant to Minimize Metabolic Problem Nurmeiliasari Nurmeiliasari; R Priyanto; D A Astuti; . Salundik; J Takahashi
WARTAZOA, Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences Vol 27, No 2 (2017): June 2017
Publisher : Indonesian Center for Animal Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.046 KB) | DOI: 10.14334/wartazoa.v27i2.1589

Abstract

Feeding high concentrate diet, characterized with high starch and low fiber is applied to increase energy intake for an optimal production performance in ruminants. However, the prevalence of digestive disorder namely ruminal acidosis has been reported as drawback of this feeding strategy. This encourages farmers and nutritionist to supply adequate fiber in the diet to meet minimum dietary fiber requirement. However, feeding high forage diet is reported to give adverse effect on production performance, thus economic loss for farmers. Therefore, some sorts of artificial fiber utilizations have been introduced to reduce the risk of nutritional diseases as well as improving ruminant productivity. The utilization of rumen mechanical stimulator aims to maintain a healthy rumen function in ruminants fed with high concentrate diet. Objective of this article is to review recent development of rumen mechanical stimulators utilization, a pseudo fiber to substitute forage physical function in the rumen of ruminants. This review highlights the use of rumen mechanical stimulators in dairy cattle, beef cattle and sheep with particular attention in rumination time and rumen parameters. In conclusion, rumen mechanical stimulator is attributable to minimize metabolic problem associated with high concentrate feeding by providing mechanical stimulation on the rumen wall.
Ascites Incidence in Broilers Nurmeiliasari Nurmeiliasari
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 5, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.5.1.59-64

Abstract

ABSTRAKGejala umum terjadinya sindrom ascites pada ayam broiler adalah berupa akumulasi cairan yang berlebihan di rongga peritoneal yang menyebabkan peningkatan tekanan pembuluh arteri pulmoner. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian akibat kurangnya suplai oksigen untuk kebutuhan metabolis tubuh. Angka kematian akibat Ascites pada ayam broiler adalah sebesar 5%. Sindrom ascites dapat dicegah dengan memperhatikan beberapa factor yaitu lingkungan, manajemen, anatomi dan fisiologi dan genetik. Program pencegahan yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian Ascites pada ayam broiler adalah peningkatan genetik, nutrisi dan lingkungan yang lebih baik.Kata kunci : Ascites, broiler, manajemen, fisiologi, dan genetik.
Oligosaccharides, an Alternative to Antibiotics Growth Promotant: A Review Nurmeiliasari Nurmeiliasari
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 3, No 1 (2008)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.3.1.15-19

Abstract

Meningkatnya permintaan masyarakat akan produk ternak unggas menyebabkan pesatnya pertumbuhan industri perunggasan. Dalam kurun waktu yang cukup panjang, penggunaan antibiotic sebagai zat “pemacu pertumbuhan”, telah umum dimanfaatkan oleh peternak dengan tujuan untuk memaksimalkan produksi dan menekan resiko penyakit pada unggas, serta untuk menekan biaya produksi. Adanya isu bakteri resistan yang terkandung dalam produk unggas menyebabkan konsumen menolakproduk unggas tersebut. Sebagai gantinya, kemudian digunakan prebiotik yang juga merupakan zat pemacu pertumbuhan. Namun prebiotik memiliki beberapa kelemahan yaitu antara lain ketersediaan,stabilitas dan dapat menyebabkan gangguan pada mikroflora saluran pencernaan. Beberapa hasil penelitian kemudian merekomendasikan pengunaan prebiotik oligosakarida, seperti fructooligosakarida,galactooligosakarida, mannan oligosakarida laktosukrosa, and xylooligosakarida, yang merupakan zat pemacu pertumbuhan yang aman digunakan dalam industri perunggasan. Kelompok oligosakarida inimerupakan zat pemacu pertumbuhan alternatif yang tepat digunakan untuk menggantikan antibiotic tanpa mengubah performans produksi unggas.Kata kunci: promotant pertumbuhan, antibiotik, oligosakarida, produk unggas yang aman.
Profil Komponen Leukosit Kambing Kacang Betina Prasapih yang Disuplementasi Tepung Katuk Heri Dwi Putranto; Nurmeiliasari Nurmeiliasari; Sura Menda Ginting; Yossie Yumiati; Ahmad Zueni
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.9.1.1-9

Abstract

ABSTRAKKambing kacang dikenal sebagai kambing lokal dan merupakan salah satu plasma nutfah ternak ruminansia Indonesia. Kambing lokal ini lazim dipelihara oleh peternak dan menjadi salah satu pensuplai kebutuhan protein hewani masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari suplementasi tepung katuk (Sauropus androgynus) dengan level pemberian yang berbeda terhadap profil komponen leukosit dan deferensiasinya pada kambing kacang betina fase prasapih. Rancangan percobaan yang dipergunakan adalah Bujur Sangkar Latin (Latin Square). Sebanyak 9 ekor kambing kacang betina prasapih (umur 4 sampai 6 bulan, berat rerata 8,45 ± 1,00 kg) selama 7 minggu dipelihara dalam kandang individu dan mendapat perlakuan 3 aras suplementasi tepung katuk (A: pakan hijauan dan konsentrat ad libitum (HK) + non suplementasi, B: HK + suplementasi 3% dari berat hidup, dan C: HK + suplementasi 6% dari berat hidup) masing dengan 3 ulangan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa bahwa perlakuan suplementasi tepung katuk berpengaruh tidak nyata terhadap profil komponen leukosit dan deferensiasinya yaitu limfosit, monosit, netrofil dan eosinofil (P > 0,05). Kondisi (umur, berat badan, seks) kambing betina prasapih yang seragam dalam penelitian ini diperkirakan sebagai penyebabnya. Kondisi individu yang seragam berakibat pada kondisi fisiologis tubuh serta kemampuan produksi antibodi yang sama pula.Kata Kunci: Kambing kacang betina prasapih, Leukosit, Suplementasi tepung katuk
Performans Pertumbuhan Itik Talang Benih Jantan Melalui Pemanfaatan Limbah Ikan Teri Sebagai Sumber Protein Ransum Nurmeiliasari Nurmeiliasari; Kususiyah Kususiyah; Erwin Afriansyah
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 5, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.5.2.115-122

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performans pertumbuhan itik Talang Benih jantan sebagai itik pedaging melalui pemanfaatan limbah ikan teri sebagai bahan pakan sumber protein. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 4 bulan, dimulai pada tanggal 1 Maret sampai 28 Juli 2009 bertempat di kandang Laboratorium Peternakan CZAL (Commercial Zone of Animal Laboratory) Jurusan Peternakan Universitas Bengkulu. Penelitian menggunakan 84 ekor anak itik Talang Benih jantan umur 2 minggu, dan bahan penyusun ransum yang terdiri dari : dedak halus, jagung giling, konsentrat broiler (KBR), dan tepung limbah ikan teri. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan, setiap ulangan berisi 7 ekor itik Talang Benih jantan umur 2 minggu. Variabel yang diamati pada penelitian ini ádalah berat badan, konsumsi ransum, pertambahan berat badan dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan limbah ikan teri sebagai pengganti konsentrat sampai 50% tidak berpengaruh negatif terhadap peformans pertumbuhan itik Talang Benih jantan.Kata kunci: itik jantan, limbah teri, pertambahan berat badan.
Respon Fisiologis dan Hematologi Kelinci Rex yang diberi Pakan Mengandung Indigofera zollingeriana Nida Nada Nurhikmah; Nurmeiliasari; Amir Husaini Karim Amrullah
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v3i2.1574

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan mengandung daun indigofera (Indigofera zollingeriana) terhadap respon fisologis dan hematologi kelinci Rex. Penelitian menggunakan 4 ekor kelinci Rex betina yang dibagi menjadi 2 perlakuan. P0 merupakan perlakuan tanpa mengandung daun indigofera, P1 merupakan perlakuan pakan mengandung 20 % daun indigofera. Variabel yang diamati dalam penelitian yaitu: laju respirasi, denyut jantung, suhu rektal, suhu kulit, kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, nilai, jumlah leukosit, dan kadar glukosa. Data respon fisiologis didapatkan dari masing-masing 4 ekor kelinci di tiap perlakuan. Data respon fisiologis dianalisis menggunakan T-test, dan data hematologi didapatkan dari masing-masing dua ekor kelinci dari tiap perlakuan, dan data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pemberian daun indigofera tidak memberikan pengaruh pada respon fisiologis kelinci. Hematologi kelinci yang diberi pakan daun indigofera masih dalam batas normal. Kelompok diet non-indigofera memiliki hemoglobin 11,5; eritrosit 3,7 × 106/mm3; 37,7 %; leukosit 9,8 × 103/mm3 dan glukosa 77,5 mg/dL. Kelinci pada kelompok indigofera memiliki hemoglobin 12,2, jumlah eritrosit 4,15 × 106/mm3, 39,55 %, leukosit 12,9 × 103/mm3 dan glukosa 87,0 mg/dL. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daun indigofera dapat digunakan hingga level 20 % tanpa memberikan pengaruh negatif terhadap respon fisiologis dan hematologi kelinci Rex.
PENINGKATAN POPULASI DAN PEMANFAATAN AYAM LOKAL BENGKULU MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI MIKRONUTRISI DAN PENETASAN SEDERHANA UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT Nurmeiliasari .; Heri Dwi Putranto; Urip Santoso; Apri Andani
DHARMA RAFLESIA Vol 12, No 1 (2014): JUNI
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v12i1.3381

Abstract

The program aims to increase the community interest to local genetic wealth of Burgochicken. The long term goal of this training is to make the village Sumber Rejo as centersof production, marketing and research activities of Burgo chicken. The method used in thisservice activity is a demonstration plot. The group is the group members who have beenprovided the knowledge and skills regarding the operation of the hatching machine. In theaspect of feed, farmers are given knowledge about the type of food, kathuk leaf supplementand ration formulation and feed mixing practices. This method is applied to support theacceleration of population growth of Burgo chicken. Extension and practice of usinghatching machine, as well as kathuk leaf extract supplementation, also introduce to targetfarmer groups as a holistic effort in increasing Burgo chicken population. Theimplementation of this activity shows some facts that (1) Burgo chicken is relatively hardto find and can be sold at high prices. (2) During the culture treatment of feed that hasbeen tested in previous studies, the production of eggs produced relatively high at anaverage of 48 eggs per head per egg-laying period, with low egg weight at an average of35 grams per egg. (3) Power of hatching eggs based on observations is still in the goodrange at 41 %. (4) The DOC mortality rate reaches 50 %. Egg production data showsgood potential. It can be seen from the total eggs produced within three months of culture(48 eggs) from five Burgo hens. High mortality and unmaximally hatchability will beincreased along with the increasing skill in the culture farming and operation of thehatching machine.Key words: Burgo Chicken, Hatching, Katuk Leaf Extract, Revenue
ANALISIS KEBERLANJUTAN PENANGKARAN BURUNG MURAI BATU (Copysychus Malabaricus) DI KOTA BENGKULU Andreas Hubri Simatupang; Heri Dwi Putranto; Suharyanto Suharyanto; Bieng Brata; Nurmeiliasari Nurmeiliasari; Dadang Suherman
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.11.2.24156

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi status keberlanjutan dan mengidentifikasi atribut-atribut yang berpengaruh pada penangkaran burung murai batu(Copysychus malabaricus) di Kota Bengkulu. Analisis keberlanjutan dilakukan melalui pendekatan lima dimensi (MDS) Multi Dimensional Scalling yang disebut Rapfish yang hasilnya dinyatakan dalam bentuk indeks dan status keberlanjutan. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa indeks keberlanjutan mencapai kategori kurang berkelanjutan dalam status keberlanjutannya. Dengan nilai MDS kurang berkelanjutan 31,20 akumulasi dari dimensi ekologi berstatus kurang berkelanjutan (33,41), dimensi ekonomi berstatus kurang berkelanjutan (50,53), dimensi sosial dan budaya status kurang berkelanjutan (38,88), dimensi teknologi dan infrastruktur status tidak berkelanjutan (22,23) dan hukum dan kelembagaan status tidak berkelanjutan (10,98) dalam skala berkelanjutan 0-100. Terdapat 25 atribut sensitif dari 46 atribut terhadap indeks dan status keberlanjutan dan 21 atribut pada status baik. Perlu dilakukan intervensi dan perbaikan untuk meningkatkan indeks dan status keberlanjutan.
STUDI PERAN KONTES BURUNG DAN PERSEPSI PEMELIHARA TERHADAP PROGRAM KONSERVASI PLASMA NUTFAH MURAI BATU (Copshycus Malabaricus) DI KOTA BENGKULU Beben Sastra Subrata; Heri Dwi Putranto; Suharyanto Suharyanto; Bieng Brata; Nurmeiliasari Nurmeiliasari; Desia Kaharudin
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.11.2.24158

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kontes burung dan persepsi pemelihara terhadap program konservasi plasma nutfah murai batu (Copsychus malabaricus) di Kota Bengkulu. Metode penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif dengan persentase. Data diperoleh dari hasil wawancara, kuisioner, dan observasi terhadap peserta kontes burung murai batu.  Sampel pada penelitian ini sebanyak 20 orang peserta kontes burung murai batu. Hasil penelitian menunjukkan Kontes burung murai batu dalam program konservasi plasma nutfah murai batu (Copsychus malabaricus) memiliki peranan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari dampak kontes burungdimana memelihara burung murai batu berimplikasi pada kelestarian burung tersebut. Masyarakat menilai melalui kontes burung maka akan dapat meningkatkan jumlah populasi burung murai batu karena semakin banyaknya orang-orang yang menangkar burung murai batu baik untuk pribadi maupun penangkaran untuk dijual. Selain itu dengan adanya kontes burung murai batu, perburuan liar burung murai batu menurun. Masyarakat lebih memilih membeli burung murai batu di tempat penangkaran. Persepsi masyarakat terhadap program konservasi plasma nutfah murai batu (Copsychus malabaricus) dalam kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat dari pengetahuan pemelihara terhadap burung murai batu. Dan kemampuan peserta kontes dalam memelihara burung murai batu sehingga layak untuk diikut sertakan dalam kontes burung murai batu.  
STUDI KOMPARATIF EKTOPARASIT PADA AYAM EKSOTIS DOMESTIKASI DENGAN SISTEM MANAJEMEN INTENSIF DI BENGKULU Meriana Meriana; Heri Dwi Putranto; Nurmeiliasari Nurmeiliasari; Agus Susatya; Bieng Brata
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.11.2.24220

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai bulan Mei 2019. Dengan tujuan untuk untuk mengkomparatifkan ektoparasit yang terdapat pada ayam eksotis yaitu pada ayam burgo, ayam ketarras dan ayam kampung pada sistem pemeliharaan intensif yang sama di Commercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) Universitas Bengkulu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu investigasi ektoparasit yang terdapat pada 3 jenis ayam. Ketiga jenis tersebut yaitu ayam kampung, ayam burgo dan ayam kampung yang terdapat di Commercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) Universitas Bengkulu.Ektoparasit dikoleksi langsung dari setiap individu ayam yang ditangkap dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian diperoleh 5 jenis ektoparasit yaitu Echidnophaga gallinacea, Penicillidia dufourii, Lipeurus caponis, Menopon gallinae dan Rhipicephalus sanguineusdengan total ektoparasit 174 individu. Jumlah individu ektoparasit paling banyak ditemukan yaitu Menopon gallinae 68 individu, Echidnophaga gallinacea 25 individu, Rhipicephalus sanguineus 26 individu, Lipeurus caponis 42 individu, Penicillidia dufourii dan sebanyak 13 individu