Suharyanto
Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu Jalan WR. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu 38371, Indonesia

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI AIR REBUSAN DAUN MELINJO (Gnetum Gnemon L.) TERHADAP TOTAL MIKROBA KERABANG DAN SPECIFIC GRAVITY TELUR AYAM RAS Suharyanto; Edi Soetrisno; Riza Surya Islamiati
Wahana Peternakan Vol. 5 No. 2 (2021): Volume 5 Nomor 2 September 2021
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v5i2.479

Abstract

AbstractThis study aimed to determine the effect of soaking broiler eggs into boiled water of melinjo (Gnetum gnemon L.) leaves with different concentrations on the total microbial shell and Specific Gravity of broiler eggs. This research was conducted at the Laboratory of Animal Husbandry, Department of Animal Husbandry, University of Bengkulu and UPTD Laboratory of Veterinary Public Health at the Department of Animal Husbandry and Animal Health Bengkulu Province. The research used was a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and each design consisted of 4 replications. P0: Control chicken eggs without soaking in boiled water of melinjo leaves (ARDM). P1: (ARDM) 15%. P2: (ARDM) 30%. P3: (ARDM) 45%. The variables observed in this study were the percentage change in egg weight, the percentage of egg shell weight, specific gravity and TPC (Total Plate Count) of broiler eggs. The results showed that broiler eggs soaked with boiled water from melinjo leaves at a concentration of 15% - 45% had a significant effect (P<0.05) on the difference in the proportion of egg weight on the 21st day. However, there was no significant effect (P>0.05) on the proportion of shell weight, specific gravity and TPC (Total Plate Count) of broiler eggshells. Immersion of broiler eggs using boiled water of melinjo leaves was not able to reduce the number of egg shells, but was able to distinguish differences in egg weight, shell weight and could produce 21 days of storage compared to eggs without air soaking boiled melinjo leaves (control). Keywords: broiler eggs, melinjo leaves, Specific gravity, TPC (Total Plate Count)
Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Daging Itik Petelur Afkir Yang Dilumuri Bubuk Daun Nangka (Artocarpus heterophyllus) Maya Lestari; Warnoto Warnoto; Suharyanto Suharyanto
Wahana Peternakan Vol. 6 No. 1 (2022): Wahana Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v6i1.547

Abstract

Abstract This study aims to analyze the physicochemical and organoleptic characteristics of rejected laying duck meat covered with jackfruit leaf powder (Artocarpus heterophyllus), this research method used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications, namely control treatment (rejected egg laying duck meat without smeared). jackfruit leaf powder), BDN-5, BDN-10 and BDN-15, each of which was treated with 5%, 10% and 15% of jackfruit leaf powder (BDN). The observed variables were pH value, water binding capacity (DMA), water content, cooking loss and organoleptic properties (aroma, tenderness and taste). The results of the research on physicochemical properties obtained pH values ​​ranging from 5.89%–5.99%, DMA ranging from 49.06%–49.47%, water content ranging from 75.93%–80.28% and cooking loss ranging from 27.33%. –35.50%. The results of hedonic quality research obtained that the average value of the aroma of meat ranged from 3.35-3.45 categories slightly fishy to not fishy, ​​meat tenderness 3.25-3.33 categories slightly tender, meat taste 3.20-3.38 categories rather good. The results of hedonic research showed that the average value of the aroma of meat ranged from 3.13 to 3.42 categories somewhat like to like, tenderness of meat 2.93-3.35 categories rather like, meat taste 3.08-3.42 categories somewhat like to like. The conclusion of this study is that rejected duck meat covered with jackfruit leaf powder up to 15% had no significant effect (P>0.05) on the pH value, water binding capacity, water content, cooking loss and hedonic quality attributes of tenderness and taste but increased preference for aroma, tenderness and taste of rejected duck meat on 15% BDN coating. Key words : Jackfruit leaf powder, Rejected duck meat, Physicochemical, Organoleptic.
Pengaruh Pemberian Kunyit (Curcuma domestica) terhadap Beberapa Kualitas Fisik dan Organoleptik Bakso Daging Itik Sari Murti; Suharyanto Suharyanto; Desia Kaharuddin
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 8, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.8.1.16-24

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi level kunyit yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas bakso daging itik. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap, yang terdiri dari empat perlakuan yaitu P0 (tanpa pemberian kunyit), P1 (pemberian kunyit taraf 2,5%), P2 (pemberian kunyit taraf 5%), dan P3 (pemberian kunyittaraf 7,5%), masing-masing perlakuan terdiri dari tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kunyit berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap variabel susut masak, daya mengikat air, pH dan tekstur bakso daging itik, tetapi nyata (P<0,05) meningkatkan skor warna, menurunkan derajat keamisan dan variabel sifat organoleptik rasa. Hasil yang berpengaruh nyata diuji lanjut menggunakan Orthogonal polynomial dengan menghasilkan persamaan linear dan kuadratik. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penambahan kunyit 2,5% hingga 7,5% tidak menurunkan kualitas fisik (susut masak, pH, dan DMA). Penambahan kunyit 2,5% dapat mempertahankan cita rasa dan penerimaan umum panelis terhadap bakso daging itik.Kata kunci : Kunyit (Curcuma domestica), kualitas fisik, daging itik
Aktivitas Air (Aw) dan Warna Dendeng Daging Giling Terkait Cara Pencucian (Leaching) dan Jenis Daging yang Berbeda Suharyanto Suharyanto
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 4, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.4.2.113-120

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh cara pencucian (leaching) dan jenis daging terhadap nilai aktivitas air (Aw) dan warna objektif dendeng daging giling. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap berfaktor (3 X 3) dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah pencucian dengan tiga taraf (tanpa pencucian, pencucian pada ukuran 1,5 x 1,5 x 1,5 cm dan pencucian pada daging giling). Faktor kedua adalah jenis daging: kuda, domba dan sapi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara pencucian meningkatkan derajat kecerahan dan kekuningan (P<0,05), dan tidak ada interaksi antara cara pencucian dan jenis daging. Kedua faktor tersebut tidak berpengaruh terhadap aktivitas air dendeng (P>0,05).Kata kunci : dendeng, aktivitas air, warna daging.
Komposisi Proksimat Nikumi (Surimi-like) Curing pada Beberapa Jenis Daging yang Dicuci (Leached) dengan Cara Kominusi Berbeda Suharyanto Suharyanto
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 2, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.2.2.91-96

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh cara pencucian danjenis daging terhadap beberapa komponen proksimat nikumi (seperti surimi). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial (3 X 3) dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah cara pencucian dengan tiga taraf (tanpa pencucian [P1], pencucian dengan ukuran daging 1,5 X 1,5 X 1,5 cm [P2], dan pencucian pada daging giling [P3]). P1 digiling tanpa dicuci, P2 setelah dicuci dan diperas kemudian digiling sedangkan P3 digiling terlebih dahulu kemudian dicuci dan diperas. Pencucian dilakukan hanya sekali selama 1 menit dengan menggunakan air dingin (suhu 5 – 10oC). Faktor kedua adalah jenis daging: Kuda (D1), Domba (D2) dan Sapi (D3). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik interaksi antara pencucian dan jenis daging maupun faktor pencucian terhadap komposisi proksimat nikumi tidak menunjukkan pengaruh nyata (P>0,05). Jenis daging berpengaruh nyata terhadap kadar lemak kasar nikumi (P<0,01). Kadar lemak kasar nikumi domba lebih tinggi dibandingkan kadar lemak jenis daging lainnya (P<0,01).Kata kunci: Metode leaching, surimi-like, daging, proksimat.
Karakteristik Fisik dan Organoleptik Sosis Daging Sapi Disubstitusi Daging Itik Talang Benih (Anas plathyryncos) Dian Rahayu; Suharyanto Suharyanto; Warnoto Warnoto
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 7, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.7.2.93-100

Abstract

ABSTRAKItik Talang Benih merupakan itik lokal Bengkulu yang dagingnya belum banyak dimanfaatkan untuk produk olahan. Padahal daging itik memiliki potensi untuk menjadi produk olahan. Salah satu produk olahan yang cukup berkembang saat ini adalah sosis yang biasanya bahan bakunya adalah daging sapi. Mengingat daging itik potensial dikembangkan maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui beberapa sifat fisik dan organoleptik sosis daging sapi disubstitusi daging itik Talang Benih. Diduga daging itik Talang Benih dapat menggantikan daging sapi dalam pembuatan sosis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan P1 (Sosis daging Sapi 100%), P2 (Sosis daging sapi 75% disubstitusi daging itik talang benih 25%), P3 (Sosis daging sapi 50% disubstitusi daging itik talang benih 50%), P4 (Sosis daging sapi 25% disubstitusi daging itik talang benih 75%) dan P5 (Sosis daging itik Talang Benih 100%) dengan masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Daya Mengikat Air (DMA) sosis tidak berbeda nyata (P>0,05) dan pH sosis cenderung meningkat dengan peningkatan substitusi daging itik Talang Benih (P<0,05). Atribut organoleptik warna, rasa, dan tekstur sosis memperlihatkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05) sedangkan bau sosis yang mengandung daging itik lebih tinggi cenderung menjadi amis, yaitu skor 3,03 pada P5 (agak amis) dari skor 4,03 pada P1 (sedikit amis). Namun, secara umum sosis daging itik Talang benih dapat diterima oleh panelis.Kata Kunci: sosis, daging itik, organoleptik, pH, DMA
Umur dan Berat Telur Ayam Ras yang Beredar di Kota Bengkulu Suharyanto Suharyanto
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 2, No 1 (2007)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.2.1.22-26

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui umur, berat dan asal telur ayam ras yang beredar di pasaran Kota Bengkulu dengan melibatkan 8 responden distributor telur dan 10 orang responden pedagang pengecer Pasar Pagar Dewa, 12 responden pengecer Pasar Minggu dan 16 responden pengecer Pasar Panorama sehingga total responden sebanyak 38 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya distributor mendapatkan telur dari produsen langsung (75%) dan sisanya berasal dari pedagang pengumpul di luar Provinsi Bengkulu, ada 31,6% pengecer yang langsung mendapatkan telur dari produsen di luar Provinsi Bengkulu umur telur rata-rata untuk tingkat distributor adalah 6,69 hari dan tingkat pengecer 9,78 hari. Berat telur rata-rata mengalami penurunan dari tingkat distributor ke pengecer, yaitu dari 65,6 gram menjadi 62,8 gram.Kata Kunci: Telur, berat, umur simpan.
Penggunaan Ekstrak Saropus androgynus untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi dan Mutu Telur pada Peternakan Ayam Arab Petelur Urip Santoso; Suharyanto Suharyanto
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 6, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.6.1.41-46

Abstract

ABSTRAKTujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi ekstrak daun katuk (EDK) untuk meningkatkan produksi dan mutu telur. Dua puluh empat ayam Arab didistrbusikan ke dalam 3 perlakuan. Satu kelompok tidak diberi EDK (kontrol), sedangkan kelompok lainna diberi 4,5 g EDK/kg pakan atau 9 g EDK/kg pakan. Setiap kelompok terdiri atas 8 ekor ayam Arab petelur yang dipelihara dalam kandang kawat individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayam petelur yang diberi ekstrak daun katuk (4,5 g maupun 9 g/kg pakan) meningkatkan produksi telur. Warna kuning telur juga meningkat, dimana untuk kontrol nilainya 4,38, untuk yang diberi 4,5 g ekstrak 4,75 dan yang diberi 9 g ekstrak 5,75. Sementara variabel kualitas telur lain seperti tebal kerabang, indeks kuning telur, indeks putih telur dan HU tidak banyak perubahan. Hasil analisis kolesterol menunjukkan bahwa pemberian EDK cenderung menurunkan kadar kolesterol telur. Dapat disimpulkan bahwa suplementasi EDK memperbaiki produksi dan mutu telur.Kata kunci: Katuk, mutu telur, produksi telur, kolesterol
Metabolic Responses on Transport Stress and the Effect on Meat Characteristics (A Review) Suharyanto Suharyanto
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 4, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.4.1.35-42

Abstract

ABSTRAKTransportasi memainkan peran penting dalam usaha peternakan dan hasil-hasil ternak dengan mendistribusikannya fari produsen ke konsumen. Akan tetapi, transportasi dari peternakan ke tempat pemotongan hewan merupakan titik riskan yang berpengaruh terhadap sifat-sifat daging yang disebabkan oleh stres transportasi. Glikogen dan glukosa pada ternak stres lebih dipacu oleh epineprin dan norepineprin. Proses glikogenolisis dan glikolisis dapat terjadi secara aerobik atau anaerobik. Jika proses anaerobik lebih dominan maka produksi asam laktat sangat tinggi dan menghasilkan daging PSE. Jika ternak mampu mempertahakan status fisiologi dalam kesetimbangan dengan menghabiskan glikogen otot dan ini menyebabkan daging DFD. Baik PSE maupun DFD merupakan daging yang berkualitas rendah, konskuensinya, produk olahan yang berasal dari keduanya juga memiliki sifat dan daya terima yang rendah. Untuk menghindari kasus-kasus tersebut maka perlu penanganan sebelum penyembelihan, yaitu dengan cara pengistirahatan yang cukup, pemberian elektrolit dan larutan gula dan lain-lain.Key words: metabolik, transportasi, stres, karakteristik daging
ANALISIS DEBIT PUNCAK DAS MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Lusi Afriana; M. Faiz Barchia; Bandi Hermawan; Wendra Kesuma Wijaya; Agus Susatya; Suharyanto Suharyanto
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.11.1.20816

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengulangan debit maksimum yang akan terjadi di DAS Manna Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu dan mengetahui seberapa besar pengaruh kemungkinan perubahan tutupan lahan kedepan terhadap variasi prediksi laju debit puncak banjir. Penelitian ini dilaksanakan di Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, pada tanggal 2 Mei 2020. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dengan metode survei melalui wawancara dan observasi secara langsung dan Metode Harpes debit pada perhitungan debit puncak dan perhitungan hidrolis bendung dan literatur pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa Daerah Aliran Sungai (DAS) pada debit  maksimum yang terjadi pada DAS Manna untuk berbagai periode ulang 2,5,10,20,50,100 tahun diperoleh sebesar 53,726 m3/det, 78,088 m3/det, 94.215 m3/det, 114,598m3/det, 129,717 m3/det dan 144.725m3/det dan untuk perubahan penutupan lahan yang sangat jelas berbeda pada periode tahun 2007 dan 2012, ada 2000 ha hutan yang hilang dan kurun waktu lima tahun tersebut, dari hutan ke ladang, sawah dan lahan perkebunan serta dalam permukiman diperkirakan sangat berpengaruh terhadap peningkatan debit maksimum  DAS. Keadaan DAS Manna saat ini diduga telah mengalami laju degradasi fungsi DAS yang cukup signifikan akibat tekanan pembangunan diberbagai sektor kawasan hutan yang ada sebgian telah beralih fungsi menjadi area pertanian dan perkebunan. Berdasarkan kecenderungan tersebut tentunya perlu mendapat perhatian serius mengingat kondisi yang deikian dapat mendegrdasi fungsi ekohidrologi di daerah tangkapan air merestorasi wilayah catchmen area agar fungsinya dapat menjadi seperti semula.Kata Kuci: DAS, Debit Puncak, Harpes debit, hidrolis, Manna