Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa miskonsepsi kepala sekolah dan tata usaha tentang bimbingan dan konseling di MAN 2 Model Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi deskriptif analitis. Metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Selanjutnya, data yang telah terkumpul dianalisa menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masih banyaknya siswa yang takut terhadap guru BK, karena mereka belum mengetahui atau memahami guru BK itu seperti apa. Jumlah guru BK tidak sebanding dengan jumlah siswanya. Upaya kepala sekolah yaitu, akan memberi pelatihan kepada guru BK agar kesannya akrab dan ramahnya guru BK itu dapat di para siswa-siswinya. Miskonsepsi kepala sekolah dan tata usaha tentang bimbingan dan konseling hanyalah sedikit, dikarenakan guru BK di MAN 2 Model Medan latar belakangnya S1 bimbingan dan konseling sehingga layanan dan bimbingannya berjalan dengan baik.
Copyrights © 2022