Pola asuh keluarga petani Melayu di Desa Karya Jadi. Orang tua yang memiliki 2 sampai 5 anak untuk mengasuh dan diri sendiri bekerja sebagai petani, menghabiskan hampir 9 jam di ladang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguraikan praktik pengasuhan yang digunakan oleh keluarga petani Melayu di Desa Karya Jadi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data, dan observasi dan wawancara digunakan sebagai alat pengumpulan data. Analisis data kualitatif dari temuan penelitian mengungkapkan bahwa keluarga petani Melayu di Desa Karya Jadi menganut dua filosofi pengasuhan: pola demokratis dan otoriter. Masalah diselesaikan dalam rumah tangga yang demokratis dengan teguran, penjelasan, dan hukuman sebagai hukuman digunakan untuk menciptakan anak-anak yang percaya diri, merasa diterima di masyarakat, bekerja sama dengan baik, ramah, dan selalu ingin tahu. Sebaliknya, pemecahan masalah dalam keluarga dengan pola otoriter ditandai dengan praktik orang tua yang marah memukul anaknya ketika berhasil dan tidak pernah memberi selamat atau memberi hadiah. Hal ini menyebabkan remaja menjadi penakut, penakut, minder, dan mudah tersinggung.
Copyrights © 2023