Ikan terinasi (Stolephorus Sp) merupakan salah satu jenis ikan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. PT. ICS merupakan salah satu industry perikanan yang bergerak dibidang pengolahan makanan berbahan dasar seafood. Salah satu produk yang dihasilkan adalah ikan terinasi kering (chirimen). Industry perikanan merupakan salah satu industry yang rentan mengalami risiko. Permasalahan yang terjadi pada PT. ICS adalah ketidakstabilan pasokan bahan baku dan bahan baku yang rentan mengalami penurunan kualitas (perishable product) serta risiko rantai pasok lainnya seperti penyimpanan, lingkungan, dll yang berpengaruh terhadap proses keberlanjutan bisnisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang terjadi dan membuat perencanaan pengendalian risiko pada aktivitas rantai pasok. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Network Process (ANP) dan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Kedua metode tersebut dilakukan integrasi untuk memperoleh nilai WRPN (weighted risk priority number) untuk menentukan prioritas tertinggi dari risiko untuk dilakukan pengendalian. Hasil penelitian diperoleh bahwa prioritas tertinggi adalah risiko pasokan dengan nilai bobot WRPN sebesar 237.12. Pengendalian risiko yang dapat dilakukan yaitu membuat perencanaan pengadaan bahan baku yang tepat agar supply dan demand dapat terpenuhi dengan baik, memperbanyak supplier bahan baku basah atau kering, membuat produk subtitusi untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
Copyrights © 2023