Masalah gizi pada remaja prevalensinya cenderung meningkat, salah satunya gizi lebih (overweight). Hal ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit degeneratif. Prevalensi gizi lebih pada remaja terus meningkat sehingga diperlukan model pemberdayaan penanganannya melalui pembentukan konselor sebaya. Remaja diharapkan sebagai “Change of Agent” atau “Motivator” khususnya pada teman di sekolahnya sehingga dapat dijadikan upaya pencegahan gizi lebih pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas konselor sebaya dalam peningkatan pengetahuan dan sikap tentang gizi seimbang pada remaja overweight di sekolah. Lokasi penelitian berada di SMAN 10 dan SMAN 15 Kota Semarang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment dengan Non-Randomized Pre-Post Test Group Design. Sampel pada penelitian ini adalah siswa yang dipilih secara acak sederhana. Pemilihan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ditetapkan secara random. Data yang dikumpulkan adalah pengetahuan dan sikap siswa sebelum dan sesudah diberi konseling gizi. Efektivitas konseling dianalisis dari peningkatan skor pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberi konseling dengan uji beda T-Test menggunakan software komputer. Terdapat perbedaan yang bermakna pada pengetahuan dan sikap konselor sebaya sebelum dan sesudah mendapat pelatihan (p<0.05). Pemberian konseling oleh konselor sebaya efektif dalam peningkatan pengetahuan dan sikap tentang gizi seimbang pada remaja overweight. Pembentukan konselor sebaya perlu dikembangkan untuk memberikan konseling kepada sesama siswa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023