Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional yaitu buah mentimun. Buah mentimun (Cucumis sativus L) merupakan bahan alami yang dapat digunakan sebagai pengobatan. Kandungan senyawa kimia yang dimiliki buah tersebut seperti flavonoid, saponin, dan alkaloid memiliki sifat antimikroba. Maka diperlukan suatu terapi alternatif alami sebagai antibiotik dengan menggunakan ekstrak mentimun. Senyawa antimikroba yang terkandung didalam buah mentimun dapat menghambat pertumbuhan jerawat yang disebabkan oleh bakteri propionibacterium acnes. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat senyawa antimikroba dalam ektrak etanol buah mentimun (Cucumis sativus L) yang memiliki aktivitas antibakteri sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri propionibacterium acnes. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode difusi sumuran dengan variasi konsentrasi 55%, 70%, 90% dan 100%, dengan Eritromisin sebagai control positif dan aquades sebagai control negatif. Hasil dari penelitian ini adalah ekstrak mentimun (Cucumis sativus L) memiliki aktivitas antibakteri dengan adanya daya hambat sekitar sumuran dari masing-masing konsentrasi ekstrak. Kesimpulan pada konsentrasi ekstrak 55% memiliki diameter daya hambat 19 mm, 70% diameter daya hambat 22 mm, 90% diameter daya hambat 24 mm dan 100% memiliki diameter daya hambat 29 mm, dan control positif eritromisin diameter daya hambat 23 mm sedangkan control negatif tidak memiliki zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri propionibakterium acnes sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak mentimun (Cucumis sativus L) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri propionibacterium acnes.
Copyrights © 2023