Artikel ini bertujuan mengeksplorasi representasi budaya keagrarisan dan kemaritiman yang ditampakkan pada tokoh Sekar Pambayun dan Raden Rangga dalam novel Sihir Pambayun (SP) karya Joko Santosa. Novel tersebut sebagai sumber data primer. Data berupa rangkaian peristiwa dengan konteksnya masing-masing dihimpun melalui pembacaan. Data pendukung diperoleh melalui studi pustaka berupa artikel, berita, seni pertunjukan, dan memori kolektif masyarakat Mangir. Analisis data dilakukan secara terus-menerus sejak tahap penyediaan data dengan tahapan identifikasi, klasifikasi, dan interpretasi. Identifikasi dilakukan dengan menempatkan setiap data yang menunjukkan ciri atau berkaitan dengan budaya keagrarisan dan kemaritiman yang sekaligus sebagai dasar klasifikasi data. Interpretasi data dilakukan secara kontekstual dengan menempatkan setiap data sebagai bagian dari keseluruhan dan hubungan antardata secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sekar Pambayun merepresentasikan budaya keagrarisan dalam relasinya dengan keluarga, mitra, dan lawannya. Raden Rangga merepresentasikan budaya kemaritiman dengan kembalinya ke pangkuan ibundanya Kanjeng Ratu Kidul dan menyatu dengan laut dan menjauhi darat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023