Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model discovery learning dan model pembelajaran langsung, dan (2) mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa yang mengikuti model discovery learning dan pembelajaran langsung ditinjau dari resiliensi matematis. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis quasi exsperimental dengan desain penelitian The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group. Populasi pada penelitian ini siswa kelas XI SMAN 1 Banjarsari Tahun Pelajaran 2022/2023. Teknik purposive sampling digunakan untuk menentukan sampel penelitian ini, lalu terpilih kelas XI IPA 1 sebanyak 36 orang dengan menggunakan Model Pembelajaran Langsung dan kelas XI IPA 2 sebanyak 36 orang dengan menggunakan Model Discovery Learning. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal tes kemampuan pemecahan matematis dan angket resiliensi matematis. Pengumpulan data tes kemampuan pemecahan masalah matematis dilakukan dua kali yaitu sebelum dan setelah pembelajaran. Sedangkan pemberian angket dilakukan diakhir pembelajaran. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan SPSS. Dari hasil penelitian menunjukkan yaitu : (1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah yang menggunakan model discovery learning dan model pembelajaran langsung; dan (2) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah yang menggunakan model discovery learning dan model pembelajaran langsung ditinjau dari resiliensi.
Copyrights © 2023