Ketika remaja mengalami perubahan fisik yang signifikan dalam tubuh mereka selama masa pubertas, mereka cenderung mengalami persepsi yang sangat dinamis terhadap citra tubuh. Perkembangan citra tubuh remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk di antaranya jenis kelamin perempuan dan pesan media. Pada era ini, pesan media lebih banyak diakses melalui media sosial. Penggunaan media sosial dapat memperkuat fokus pada tubuh sebagai objek sehingga remaja yang mengakses media sosial cenderung mengembangkan citra tubuh yang negatif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran citra tubuh remaja awal perempuan yang mengakses minimal satu jenis media sosial setiap harinya. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja awal perempuan yang tinggal di Bandung Raya. Responden dalam penelitian ini berjumlah 242 remaja berusia 12-15 tahun yang tinggal di Bandung Raya yang didapatkan melalui teknik convenience sampling. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah Body Appreciation Scale 2 (BAS-2) yang diadaptasi oleh peneliti ke dalam Bahasa Indonesia berdasarkan panduan Beaton. Selain BAS-2, peneliti juga menggunakan data demografi di antaranya durasi penggunaan media sosial dan konten yang diakses. Pengisian kuesioner dilakukan secara daring melalui sekolah-sekolah yang tersebar di Bandung Raya. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki citra tubuh pada kategori tinggi. Mayoritas responden mengakses media sosial selama 1-5 jam per hari dengan salah satu konten yang diakses terkait perawatan tubuh dan kecantikan serta fashion.
Copyrights © 2023