Tulisan ini bertujuan untuk menguraikan peta nilai TOEFL yang dicapai oleh mahasiswa STMIK Widya Pratama Pekalongan terhadap pencapaian standar CEFR (Common European Framework Reference). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara terperinci skor TOEFL yang didapatkan sesuai dengan standar CEFR yang kaitannya dengan kendala atau hambatan yang dihadapi mahasiswa atas tidak tercapainya sasaran mutu TOEFL sesuai standar CEFR. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa STMIK Widya Pratama Pekalongan yang mengikuti tes TOEFL dalam periode tes bulan Agustus 2018 dengan jumlah total populasi 250 mahasiswa. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 250 mahasiswa yang mengikuti TOEFL, untuk sesi listening terdapat 8,8 % mahasiswa dengan level *, 75,6% mahasiswa dengan level A2, dan 15,6% mahasiswa dengan level B1. Untuk sesi structure terdapat 12,8 % mahasiswa dengan level *, 67,6% mahasiswa dengan level A2, dan 19,6% mahasiswa dengan level B1. Untuk sesi reading comprehension terdapat 87,6% mahasiswa dengan level A2 dan 12,4% mahasiswa dengan level B1. Untuk total keseluruhan skor TOEFL diperoleh 92 % mahasiswa dengan level A2 dan 8% mahasiswa dengan level B1. Hal ini dapat disimpulkan bahwa standar CEFR yang dicapai mahasiswa sebagian besar adalah level A2 baik untuk sesi listening, structure, maupun reading comprehension. Dengan demikian kemampuan bahasa Inggris mereka masih dalam level dasar (elementary). Kata kunci : peta nilai TOEFL, standar CEFRÂ
Copyrights © 2020