Latar Belakang : Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu faktor risiko paling penting dalam terjadinya perburukan TB. Sejak permulaan abad ke 20, para klinisi telah mengamati adanya hubungan antara DM dengan TB, meskipun masih sulit untuk ditentukan apakah DM yang mendahului TB atau TB yang menimbulkan manifestasi klinis DM. Istilah DM menggambarkan suatu kelainan metabolik dengan berbagai etiologi yang ditandai oleh hiperglikemia kronis dengan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak, sebagai akibat defek pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Penyakit Tuberculosis (TB) Paru merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis. Penularan penyakit ini melalui perantaraan dahak atau droplet penderita yang mengandung bakteri Mycobacterium tuberculosis yang positif masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan. Tujuan : Untuk mengetahui analisa terjadinya Mycobacterium Tuberculosis (TB) paru pada penderita diabetes melitus di RSUD Dr. R.M Djoelham Binjai. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dengan metode deskriptif dengan rancangan bangun penelitian cross sectional, yang digunakan untuk mengetahui Pravelensi Terjadinya Tuberculosis (TB) Paru pada Penderita Diabetes Melitus di RSUD Dr. R.M Djoelham Binjai. Hasil Penelitian: Berdasarkan pemeriksaan terhadap 36 sampel, diketahui sebanyak 16 orang (44,4%) penderita diabetes melitus menderita tuberculosis (TB). Sedangkan sisanya sebanyak 20 orang (55,6%) diketahui negatif TB. Hal ini menunjukkan persentasi yang tidak besar karena tidak melebihi angka 50%. Dari 36 sampel yang diperiksa 16 orang diantaranya merupakan perempuan (44,4%) dan 20 lainnya adalah laki – laki(55,6%).
Copyrights © 2023