Pertumbuhan penduduk telah menyebabkan peningkatan debit limpasan hujan dan air limbah yang dialirkan ke saluran drainase. Penelitian ini maka bertujuan mengevaluasi volume drainase di Jalan Taud, Kota Medan, apakah tetap dapat menampung air buangan hingga perkiraan 50 tahun mendatang. Saluran yang diamati mulai dari Rumah Kosan (Jalan Taud No. 112) hingga unit usaha Gulo Pangkas (Jalan Taud No. 16) dengan panjang 1.000 m. Evaluasi ini mempertimbangkan pertambahan jumlah penduduk, debit air limbah domestik, debit limpasan hujan, timbulan sedimen, serta proses evapotranspirasi sebagai bagian dari siklus air. Berdasarkan investigasi, diketahui volume drainase di Jalan Taud saat ini masih dapat melayani masyarakat hingga tahun 2047. Hasil evaluasi yang dilakukan pada saluran drainase terpilih di Jalan Taud, Kota Medan, diperoleh kesimpulan bahwa drainase tetap dapat menampung air buangan dari campuran limpasan hujan dan air limbah domestik hingga 25 tahun mendatang. Intensitas curah hujan pada 10 tahun mendatang di tahun 2032 berkisar 5,87 mm/jam, 6,04 mm/jam di tahun 2047, dan 6,56 mm/jam di tahun 2072; sedangkan debit air limbah total yang dihasilkan dari aktivitas domestik adalah 10.71 x 10-2 L/orang/hari (2032), 12.24 x 10-2 L/orang/hari (2047), dan 17.24 x 10-2 L/orang/hari (2072). Dengan panjang saluran yang diamati 1.000 m, lebar saluran rata-rata adalah 0,82 m, dan kedalaman 0,90 m, didapatkan volume drainase eksisting adalah 590,4 m³. Perlu upaya pengelolaan rutin seperti pembersihan saluran dari sampah dan sedimen secara berkala, serta sosialisasi kepada masyarakat untuk menjadikan drainase tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023