Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air
Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)

Studi Perbandingan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) dan Rainfall Anomaly Index (RAI) untuk Mengestimasi Kekeringan pada DAS Welang

Aulia Rahmawati Muarifah (Brawijaya University)
Donny Harisuseno (Unknown)
Ery Suhartanto (Unknown)



Article Info

Publish Date
20 Feb 2021

Abstract

There are 20 villages in 5 sub districts in Pasuruan Regency and 19 villages in 9 sub districts in Malang Regency that are classified as drought prone areas. It is necessary to analyze the drought index as an effort to monitor drought as a preparation  for drought adaptation and mitigation in the future. Drought analyzed used meteorological drought index Standardized Precipitation Index (SPI) and Rainfall Anomaly Index (RAI). The results of the drought analysis are SPI produced the minimum value drought index was -4.09 at 3-month period time scale. RAI was produced minimum index value -3.93 at 1-month period time scale. After analyzing the hydrological drought index using the Standardized Streamflow Index (SSI), the results of the correlation are weak. Therefore, a qualitative comparison option was chosen by comparing the discharge pattern and monthly rainfall data where the RAI method was chosen as a more suitable method for use in Welang watershed. Spatial interpolation was performed by Inverse Distance Weighted (IDW) in years with the most extreme dry events, which are in 2007 and 2015. The result showed that there are 42 villages have the potential to be affected by meteorological drought and the dry months are August, September and October.Terdapat 20 desa di 5 kecamatan di Kabupaten Pasuruan serta 19 desa di 9 kecamatan di Kabupaten Malang yang termasuk daerah rawan kekeringan. Maka dari itu perlu dilakukan analisis indeks kekeringan sebagai usaha untuk pemantauan kekeringan pada suatu daerah sebagai langkah untuk adaptasi maupun mitigasi akan bencana kekeringan yang melanda kedepannya di DAS Welang. Analisis kekeringan menggunakan indeks kekeringan meteorologi metode Standardized Precipitation Index (SPI) dan Rainfall Anomaly Index (RAI) yang diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi oleh pihak terkait mengenai skala prioritas dalam penanganan bencana pada wilayah terdampak kekeringan terparah. Hasil analisis kekeringan Metode SPI menghasilkan indeks kekeringan paling minimum pada stasiun hujan Purwodadi sebesar -4,09 pada periode 3 bulanan. Sedangkan metode RAI menghasilkan nilai indeks minimum sebesar -3,93 pada periode 1 bulanan. Setelah dilakukan analisis hubungan kesesuaian dengan indeks kekeringan hidrologi menggunakan metode Standardized Streamflow Index (SSI), didapatkan hasil korelasi yang bersifat lemah. Maka dari itu dipilih opsi perbandingan kualitatif dengan membandingkan pola debit dan data curah hujan bulanan dan metode RAI yang lebih sesuai. Hasil penggambaran peta sebaran kekeringan menggunakan metode IDW pada tahun dengan jumlah kejadian kering terparah yaitu tahun 2007 dan 2015, didapatkan sebanyak 42 desa berpotensi terdampak kekeringan dengan bulan kering yaitu bulan Agustus, September, dan Oktober.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jtresda

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences Engineering

Description

Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air is a scientific journal published regularly twice per year by Water Resources Engineering Department, Universitas Brawijaya. The paper submitted in this journal covers the fields of Water Resources Information System, Water Resources Conservation, Water ...