Pesatnya pembangunan dalam menunjang kebutuhan manusia di DAS Lesti semakin mempersempit lahan yang memungkinkan untuk infiltrasi. Studi ini bertujuan untuk membandingkan dua model laju infiltrasi dengan menggunakan model Horton dan Model Philip pada berbagai tutupan lahan sehingga didapatkan metode yang paling sesuai yang dapat diterapkan pada DAS Lesti. Penelitian dilakukan di delapan titik lokasi yang tersebar di DAS Lesti dengan empat tutupan lahan yaitu pemukiman, vegetasi, pertanian, dan lahan terbuka. Pengukuran laju infiltrasi dilakukan dengan menggunakan alat Double Ring Infiltrometer. Penelitian ini menunjukkan bahwa lahan terbuka memiliki laju infiltrasi sangat cepat, sedangkan lahan pertanian memiliki laju infiltrasi lambat. Setelah dilakukan analisis menggunakan model Horton dan model Philip didapatkan laju infiltrasi maksimum pada model Horton sebesar 10,038 mm/menit pada lahan terbuka dan laju infiltrasi minimum sebesar 2,203 mm/menit pada lahan pertanian, sedangkan pada model Philip laju infiltrasi maksimum sebesar 15,125 mm/menit pada lahan terbuka dan laju infiltrasi minimum sebesar 3,063 mm/menit pada lahan pertanian. Berdasarkan nilai MAE, NSE, dan kesalahan relatif, model infiltrasi Horton lebih baik dalam memprediksi laju infiltrasi di DAS Lesti.
Copyrights © 2022