Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model pendidikan karakter yang diterapkan di SD Laboratorium agar peserta didik memiliki sikap santun dan tidak berbahasa kasar. Sehingga model pendidikan karakter yang diterapkan di SD Laboratorium bisa dijadikan contoh untuk sekolah lain. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun subjek dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru kelas IV, dan peserta didik. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) perencanaan pendidikan karakter di SD Laboratorium didasrkan pada visi pendidikan karakter yang ditetapkan oleh sekolah; (2) pelaksanaan pendidikan karakter berbahasa santun dilaksanakan melalui pendekatan habituasi. Habituasi secara sederhana adalah pembiasaan, atau penyesuaian pada suatu hal. Pembiasaan tersebut yaitu dengan menerapkan 3 kata penting tolong, maaf dan terima kasih; (3) faktor pendukung Pendidikan Karakter berbahasa santun di SD Laboratorium yaitu 3 pilar pendidikan yaitu keluarga, masyarakat, dan negara. Adapun Faktor penghambatnya yaitu ketidakselarasan faktor pendukung. Dengan kata lain tidak bersinergi dengan faktor pendukung satu dan yang lainnya, maka akan menghambat proses pendidikan karakter, khususnya dalam berbahasa santun; dan (4) evaluasi program pendidikan karakter berbahasa santun di SD Laboratorium UPI Kampus Tasikmalaya biasanya dilaksankan dengan dua cara, yaitu secara tidak formal dan secara formal.
Copyrights © 2021