Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya penggunaan model pembelajaran dalam pelajaran matematika, juga dalam proses pembelajaran siswa cenderung pasif sehingga tidak mudah memahami konsep matematika. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah:(1) mendeskripsikan pemahaman siswa di kelas kontrol dan kelas eksperimen pada materi KPK sebelum diberikan pelakuan.(2) mendeskripsikan pemahaman siswa di kelas kontrol dan kelas eksperimen pada materi KPK setelah diberikan pelakuan.(3) mendeskripsikan peningkatan pemahaman siswa pada materi KPK dengan menggunakan model experiential learning dibandingkan dengan tanpa menggunakan model experiential learning. Model experiential learning adalah model pembelajaran berbasis pengalaman sehingga dianggap dapat meningkatkan pemahaman siswa karena siswa dituntut untuk mencari pemahamannya sendiri. Peneliti menggunakan Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Instrumen yang digunakan yaitu pre-test dan post-test pada materi kelipatan persekutuan terkecil (KPK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) nilai rata-rata pre-test kelas kontrol 33,33% dan kelas eksperimen 33,33% termasuk pada kategori sedang. (2) nilai rata-rata post-test kelas kontrol 40% termasuk dalam kategori tinggi dan nilai rata-rata post-test kelas eksperimen 53,33% termasuk pada kategori sangat tinggi.(3) peningkatan pemahaman siswa pada konsep KPK di kelas eksperimen dengan menggunakan model experiential learning lebih baik dibandingkan dengan siswa di kelas kontrol tanpa menggunakan model experiential learning. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata n-gain kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol.
Copyrights © 2018