Masalah yang dialami oleh individu disabilitas fisik terutama mengenai efisiensi dan efektifitas dalam mengerjakan aktivitasnya. Kualitas hidup seseorang dapat dipengaruhi oleh kondisi disabilitas, sehingga memerlukan dukungan, kasih sayang, dan perhatian dari lingkungan terdekat yaitu keluarga. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat self care dan fungsi keluarga dengan kualitas hidup penyandang disabilitas fisik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan sampel penelitian 50 orang yang dipilih secara proportional stratified random sampling. Data diperoleh dengan cara pengisian kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis uji Chi Square menunjukkan hubungan yang bermakna antara tingkat self care dengan kualitas hidup dan fungsi keluarga dengan kualitas hidup penyandang disabilitas fisik secara berturut-turut (p = 0,000; rasio prevalensi = 4,7) dan (p = 0,000; rasio prevalensi = 4,5) dengan p < 0,05. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat self care dan fungsi keluarga terhadap kualitas hidup penyandang disabilitas fisik di SLB N 1 Pemalang. Penyandang disabilitas fisik yang mempunyai ketergantungan total, berat dan sedang memiliki kualitas hidup 4,7 kali lebih buruk dari penyandang disabilitas fisik yang memiliki ketergantungan ringan dan mandiri. Penyandang disabilitas fisik yang memiliki fungsi keluarga tidak sehat dan kurang sehat memiliki kualitas hidup 4,5 kali lebih buruk dari penyandang disabilitas fisik yang memiliki fungsi keluarga sehat
Copyrights © 2023