Sensus penduduk merupakan kegiatan nasional yang diadakan setiap sepuluh tahun sekali, kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data kependudukan setiap orang yang berada di wilayah Indonesia termasuk masyarakat Suku Anak Dalam yang ada di pedalaman hutan Provinsi Jambi. Kelompok masyarakat tersebut cenderung ekslusif dan hanya berinteraksi dengan kelompoknya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu faktor-faktor apa saja yang menghambat komunikasi antara petugas sensus penduduk dengan warga Suku Anak Dalam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi hambatan komunikasi sosio-antro-psikologis, semantis dan ekologis yang disebabkan oleh perbedaan bahasa, adat istiadat dan budaya antara Suku Anak Dalam dengan petugas sensus, selain itu keterbatasan pendidikan masyarakat Suku Anak Dalam yang menyebabkan kurangnya pemahaman akan pentingnya sensus penduduk, serta kondisi geografis warga Suku Anak Dalam yang ada di pedalaman hutan yang menyebabkan sulitnya akses petugas sensus untuk dapat berkomunikasi dengan mereka. Petugas sensus dalam pelaksanaan kegiatannya harus meminta ijin dan bantuan dari tumenggung kelompok Suku Anak Dalam sehingga kegiatan sensus berjalan lancar.
Copyrights © 2023