Rendahnya kemampuan berhitung anak usia dini disebabkan oleh media pembelajaran yang kurang menarik minat belajar. Media yang digunakan yaitu jari-jari dan anak-anak itu sendiri. Penelitian ini akan dikembangkan mengenai efek pembelajaran loose parts dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak kelompok B di TK Pertiwi 2 Sapuran dan mengetahui apakah media loose parts dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak kelompok B di TK Pertiwi 2 Sapuran. Loose parts adalah benda-benda terlepas yang dapat dipindahkan, dimanipulasi dan cara penggunaannya ditentukan oleh anak. Subjek penelitian berjumlah 18 anak terdiri dari 5 anak laki-laki dan 13 anak perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Model penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc Taggart, melalui empat langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Keempat langkah tersebut merupakan suatu siklus atau putaran. Penelitian ini menggunakan 2 siklus, setiap siklus melalui 2 pertemuan dengan 2 rpph. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, lembar observasi dan dokumentasi dalam proses pembelajaran dengan media loose parts. Teknik analisis data dengan rumus presentase. Hasil penelitian menunjukkan presentase ketuntasan pada siklus I pertemuan 1 diperoleh sebesar 22,2%, pertemuan 2 menjadi 44,4%. Siklus II terjadi kenaikan yang signifikan yaitu pertemuan 1 diperoleh 83% dan pertemuan 2 menjadi 100%. Disimpulkan bahwa media loose parts efektif untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada anak kelompok B.
Copyrights © 2022