Depresi pasca stroke sangat mempengaruhi psikologi penderita, biasanya akan ada penolakan terapi sehingga menyebabkan terhambatnya proses penyembuhan dan bahkan berujung kepada kematian. Hasil survei membuktikan depresi pasca stroke terjadi 2 bulan hingga 6 bulan setelah serangan terjadi. Gangguan neuropsikiatrik pasca stroke yang sering ditemui yakni depresi dengan prevalensinya mencapai 6%-52% pada korban stroke sebanyak 40% serta menunjukkan depresi pada saat terapi. Sedangkan pada fase rehabilitasi berkisar 20%-50% kasus. Tujuan Penelitian untuk mengetahui efek pemberian terapi transmagnetik stimulasi terhadap perbaikan depresi pasca stroke. Metode Quasi Eksperimen pre-post control gruop yaitu 2 kelompok penelitian (kelompok intervensi dan kelompok kontrol). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian Purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 responden dimana 25 responden kelompok intervensi dan 25 responden kelompok kontrol. Desain penelitian ini menggunakan desain kelompok kontrol Nonequivalent, dimana ada 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi, masing- masing kelompok diukur 2 kali, kemudian tingkat perbaikan depresi dinilai dengan menggunakan skor Hamilton depression rating scale (HDRS). Pada penelitian ini diperoleh hasil untuk kelompok kontrol sebesar 0,302 > 0,05 dan nilai signifikan pada kelompok intervensi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai post test kelompok kontrol dengan rata-rata nilai post test kelompok intervensi.
Copyrights © 2022