Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Pemberian Asi Ekslusif Pada Bayi Di Puskesmas Biak Kota Sitti Herliyanti Rambu
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 8 No 02 (2019)
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.202 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v8i02.128

Abstract

Keberhasilan ibu dalam memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan tidak lepas kaitannya dari dukungan dan peran keluarga yang selalu memberikan semangat dan kepedulian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di Puskesmas Biak Kota Tahun 2019.Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Cross sectional study merupakan desain penelitian yang dimaksudkan untuk melihat hubungan antara variabel independen (dukungan keluarga) dengan variabel dependen (pemberian ASI Eksklusif) pada waktu yang bersamaan di Puskesmas Biak Kota. Sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Ekslusif di Puskesmas Biak Kota dengan nilai p = 0,006 (<0,05). Oleh karena itu, keluarga di harapkan memberikan dukungan terhadap ibu dalam pemberian ASI eksklusif.
Hubungan Pola Asuh Anak Usia 36-59 Bulan dengan Kejadian Stunting di Desa Galesong Baru Kabupaten Takalar: The Relationship between Parenting for Children Aged 36-59 Months with Stunting Incidents in Galesong Baru Village, Takalar Regency Asmiana Saputri Ilyas; Sitti Herliyanti Rambu
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 1: JANUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i1.2960

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang terjadi karena asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu yang lama, sehingga menyebabkan terganggunya pertumbuhan yang ditandai dengan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur. Kejadian stunting pada juga dipengaruhi oleh pola asuh orang tua dalam mengasuh anak, pola asuh yang kurang baik memiliki peluang yang lebuh besar anak terkena stunting dibandingkan dengan pola asuh yang baik. Tujuan: Untuk mengetahui kebiasaan pola asuh anak dengan dimensi Responsiveness dan pola asuh anak dengan dimensi Demandingness terhadap kejadian stunting di desa Galesong Baru, Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain Cross Sectional Study. Teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik non probality sampling melalui pendekatan total quota sampling. Data kemudian dianalis menggunakan uji chi-square. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa 51,7% anak usia 36-59 bulan mengalami stunting. Dengan dimensi pola asuh Demandingness 43,1% kejadian stunting, dan dimensi pola asuh Responsiveness 8,6 % kejadian stunting. Analisa data menggunakan uji chi-square mengindetifikasi bawa ada hubungan pola asuh dengan kejadian stunting (p=0.01 dan α=0.05). Kesimpulan: Bahwa Terdapat hubungan pola asuh anak usia 36-59 bulan dengan kejadian stunting di desa Galesong Baru
Efek Pemberian Terapi Trans Magnetik Simulasi terhadap Penurunan Tingkat Depresi Pasien Pasca Stroke Halmina Ilyas; Sitti Herliyanti Rambu; Nour Sriyanah
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 4 (2022): November 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i4.1246

Abstract

Depresi pasca stroke sangat mempengaruhi psikologi penderita, biasanya akan ada penolakan terapi sehingga menyebabkan terhambatnya proses penyembuhan dan bahkan berujung kepada kematian. Hasil survei membuktikan depresi pasca stroke terjadi 2 bulan hingga 6 bulan setelah serangan terjadi. Gangguan neuropsikiatrik pasca stroke yang sering ditemui yakni depresi dengan prevalensinya mencapai 6%-52% pada korban stroke sebanyak 40% serta menunjukkan depresi pada saat terapi. Sedangkan pada fase rehabilitasi berkisar 20%-50% kasus. Tujuan Penelitian untuk mengetahui efek pemberian terapi transmagnetik stimulasi terhadap perbaikan depresi pasca stroke. Metode Quasi Eksperimen pre-post control gruop yaitu 2 kelompok penelitian (kelompok intervensi dan kelompok kontrol). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian Purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 responden dimana 25 responden kelompok intervensi dan 25 responden kelompok kontrol. Desain penelitian ini menggunakan desain kelompok kontrol Nonequivalent, dimana ada 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi, masing- masing kelompok diukur 2 kali, kemudian tingkat perbaikan depresi dinilai dengan menggunakan skor Hamilton depression rating scale (HDRS). Pada penelitian ini diperoleh hasil untuk kelompok kontrol sebesar 0,302 > 0,05 dan nilai signifikan pada kelompok intervensi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai post test kelompok kontrol dengan rata-rata nilai post test kelompok intervensi.
Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah : Relationship between Mother's Clean and Healthy Behavior (PHBS) and Diarrhea in Toddlers in the Working Area of the Tobadak Health Center, Central Mamuju Regency Sitti Herliyanti Rambu; Asmiana Saputri ilyas
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 4: APRIL 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i4.3328

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah bahwa perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada ibu kurang baik. Tujuan : untuk mengetahui hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ibu dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah.. Metode: . Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional . Hasil: Data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan statistik berdasarkan skala ukur variabel dan penyajian dalam tabel disertai penjelasan. Kesimpulan: Ada hubungan antara Pengelolaan Air Minum dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah, Tidak ada hubungan antara Pengelolaan Sampah dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah, Tidak ada hubungan antara Kepemilikan Jamban Keluarga dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah, Tidak ada hubungan antara Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah.
Pengaruh Mobilisasi pada Klien Stroke yang Mengalami Gangguan Fungsi Motorik dengan Kejadian Dekubitus di RSUD Haji Makassar: The Effect of Mobilization on Stroke Clients Who Experience Impaired Motor Function with Decubitus Events at Haji Hospital Makassar Asmiana Saputri Ilyas; Sitti Herliyanti Rambu
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 10: OCTOBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i10.4191

Abstract

Latar Belakang: Tirah baring yang disebut Dekubitus adalah suatu daerah kerusakan seluler yang terlokalisasi langsung pada kulit, berdasarkan pengumpulan data pasien yang dirawat di RSUD Haji Makassar terdapat pada 30 orang klien stroke yang menderita kejadian dekubitus, selama rentang waktu penelitian. sehingga penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh mobilisasi pada klien stroke. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekwensi mobilisasi dan menganalisa hubungan mobilisasi dengan kejadian dekubitus. Metode: Penelitian ini eksperimen semu (quasi eksperimen). Jumlah sampel sebanyak 30 orang yang diambil mengunakan rumus Uji U Mann Whitney, besaran sampel dimana penentuan dengan mengunakan purposive random sampling. Berupaya untuk mengungkapkan dengan cara melibatkan kelompok kontrol di samping kelompok eksperimen. Hasil:Penelitian ini menunjukkan bahwa p value 0,525 pada kelompok kontrol penurunannya grade dekubitusnya 2,8% pada kelompok eksperimen penurunannya grade dekubitusnya 50 % (p value 0,000) mobilisasi 2-3 jam sekali dapat menurunkan grade. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa kelompok kontrol penurunannya grade dekubitusnya pada kelompok eksperimen penurunannya grade dekubitusnya mobilisasi 2-3 jam sekali dapat menurunkan grade.
Penyuluhan Penyakit Tidak Menular (Hipertensi) Pada Ibu Hamil Di Kelurahan Bonto Kio Kecamatan Minasatene Prihatini, Surya; Samila, Samila; Febrianti, Nur; Masdarwati, Masdarwati; Maran, Albertus Ata; Qasim, Muhammad; Alim, Andi; Rambu, Sitti Herliyanti
Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2023): Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Juni)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/sosisabdimas.v1i3.71

Abstract

Hypertension in pregnancy can be classified into pre-eclampsia, eclampsia, chronic hypertension in pregnancy, chronic hypertension with preeclampsia and gestational hypertension. The purpose of holding PkM is to increase public awareness of hypertension in order to prevent further complications and prevent an increase in the incidence of hypertension sufferers, especially in pregnant women in Bonto Kio Village, Minasatene District. The method used is the Socialization of Non-Communicable Diseases and Early Detection of Hypertension through the Community Service Team through Socialization Non-communicable diseases are diseases that cannot be transmitted from person to person, whose development progresses slowly over a long period of time (chronic) and health screening is carried out. including blood pressure, blood sugar check, cholesterol check, uric acid check, height, abdominal circumference and weight. If the screening is complete, counseling is given one by one regarding the results of the screening. Therefore it can be concluded that a significant increase is related to knowledge of pregnant women about hypertension and behavior to control blood pressure before and after community service activities in Bonto Kio Village, Minasatene District.
Pendampingan Masyarakat Tentang Tanaman Obat Dalam Mencegah Diabetes Melitus Di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Baranti Izza, Nurril Cholifatul; Yusraa, Yusraa; Marpaung, Mauritz Pandapotan; Makualaina, Fenska Narly; Rambu, Sitti Herliyanti; Artama, Syaputra; Lestari, Ima Mustika Tri
Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2024): Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Juni)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/sosisabdimas.v2i3.380

Abstract

Diabetes mellitus has become a serious and chronic metabolic disorder resulting from a complex interaction of genetic and environmental factors. This disease has become one of the most common metabolic disorders and continues to increase to alarming levels throughout the world. One effort to prevent diabetes mellitus that is safe and affordable is to use medicinal plants. The aim of this community service is to increase public knowledge about the importance of using TOGA for the treatment of diabetes mellitus. The method used in this activity is a lecture method followed by a question and answer discussion. Participants in the activity were from the Kampung Baru Village community where the participants' education level was at high school level. From this activity, it was discovered that before the material was delivered, 45% of participants had knowledge about medicinal plants that can prevent diabetes mellitus and after the material was delivered it was 97%. The conclusion of this activity is that participants' knowledge increased regarding what medicinal plants can be used to prevent diabetes and how to use them.
Dampak hospitalisasi terhadap stress pasien gastritis di perawatan interna di RSUD Namlea kabupaten Buru Rambu, Sitti Herliyanti; Ilyas, Asmiana Saputri
EcoVision: Journal of Environmental Solutions Vol. 1 No. 1: (February) 2024
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/evojes.v1i1.2024.592

Abstract

Hospitalization is a crisis that can increase the client's stress problems while being treated in the hospital. This situation causes feelings of discomfort and stress. The effects of stress will cause manifestations in the form of physical disorders, cognitive changes, feelings, and behavior. Aim to determine the extent of the relationship between the impact of hospitalization on the stress of gastritis patients in the Internal Care Room at Namlea Regional Hospital, Buru Regency. This research is observational analytic with a cross-sectional approach and uses observational analytical methods. Sampling was carried out using a purposive sampling technique of 30 respondents. Data collection uses a questionnaire to determine the threat of serious illness, loss of freedom, medical problems, and financial problems. The data processing technique uses the chi-square statistical test. From the results of this study, significance values were obtained respectively for the threat of disease with stress = 0.001, loss of freedom with stress 0.031, and treatment problems with stress 0.000 where the p-value <0.05. So it can be concluded that there is a relationship between the threat of loss of freedom and treatment for stressful events.
Hubungan ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita 6-24 bulan pada tiga kecamatan kasus tertinggi stunting di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan Rambu, Sitti Herliyanti; Ilyas, Asmiana Saputri
EcoVision: Journal of Environmental Solutions Vol. 1 No. 2: (August) 2024
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/evojes.v1i2.2024.1103

Abstract

Background: Stunting is a major issue with toddlers' eating habits, which are frequently linked to malnutrition during these crucial early years of development. The World Health Organization (WHO) defines stunting as a developmental failure characterized by a body length deficit about age, specifically a z-score of less than -2. A persistent problem with public health in some communities is the high rate of stunting. A few elements add to hindering, with selective breastfeeding being a basic determinant. Hindering, or weakened direct development, is a typical wholesome issue among babies that influences long-haul well-being, mental turn of events, and future efficiency. This study looks to evaluate whether selective breastfeeding is a gamble factor for hindering kids between the ages of 6 and two years in the Jeneponto region. Methods: An observational research design with a case-control approach was used. Children aged 6 to 24 months who were recorded in the posyandu (community health post) toddler register across three sub-districts—West Bangkala, Bontoramba, and Rumbia—were chosen for their high stunting rates. Findings: The review uncovered that 39.67% of kids were solely breastfed, while 60.33% were not. Bivariate examination demonstrated a remarkable connection between restrictive breastfeeding and hindering in this age bunch (p = 0.03; OR = 1.74), recommending that non-only breastfed youngsters had a 1.74 times higher gamble of hindering contrasted with the people who were solely breastfed. In any case, multivariate examination, which represented factors, for example, kid age, birth weight, mother's level, and breastfeeding status, uncovered that the connection between restrictive breastfeeding and hindering was as of now not huge (p = 0.49; OR = 1.23). This suggests that when these extra factors are thought of, the gamble of hindering non-solely breastfed youngsters was just 1.23 times higher than in only breastfed kids, a distinction not measurably huge. Conclusion: Although the initial data indicate that not exclusively breastfeeding increases the risk of stunting by 74%, this risk is reduced when other factors like maternal height, child age, birth weight, and overall breastfeeding status are taken into consideration. This demonstrates the complexity of stunting and the need for comprehensive interventions that address breastfeeding practices as well as broader factors affecting the health of mothers and children.