Hipertensi pada lanjut usia sebagian besar merupakan hipertensi sistolik terisolasi (HST), meningkatnya tekanan sistolik menyebabkan besamya kemungkinan timbulnya kejadian stroke dan infark myocard bahkan walaupun tekanan diastoliknya dalam batas normal (isolated systolic hypertension). Isolated systolic hypertension adalah bentuk hipertensi yang paling sering terjadi pada lansia. Pada suatu penelitian, hipertensi menempati 87% kasus pada orang yang berumur 50 sampai 59 tahun. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lanjut usia dikelompokkan menjadi: usia pertengahan (Middle Age), ialah kelompok usia 45 -59 tahun. Lanjut usia (Elderly): antara 60-74 tahun, lanjut usia tua (Old): antara 75-90 tahun, dan usia sangat tua (Very Old) di atas 90 tahun, metode penelitian yang digunakan adalah "Analitik dengan desain cross sectional dengan menggunakan data primer melalui kuesioner berdasarkan pengetahuan, dan sikap Lansia. Tekhnik sampling dalam penelitian ini adalah random sampling yaitu peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan lansia terhadap kejadian hipertensi di Puskesmas Tapian dolok Kabupaten Simalungun, hal ini dibuktikan dengan hasil uji chi-square dengan nilai p-value 0.002 dan Terdapat hubungan sikap lansia terhadap kejadian hipertensi di Puskesmas Tapian dolok Kabupaten Simalungun tahun 2016, hal ini dibuktikan dengan hasil uji chi-square dengan nilai p-value = 0.004. Bagi lansia 100 diharapkan agar lebih rutin memeriksakan tekanan darah kepada tenaga kesehatan dan aktif mengikuti penyuluhan yang dilakukan oleh petugas kesehatan untuk mendapatkan informasi sehubungan dengan hipertensi.
Copyrights © 2021